Mohon tunggu...
Dwi Retnaningrum
Dwi Retnaningrum Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswi di Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggenggam Angin

11 Mei 2013   13:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersapa malam yang hanya diam
Terdengar rindu yang mulai membisu
Lentera hitam temaram tanpa makna
Sejauh cita yang mulai fatamorgana
Malam, ingatkah engkau pada setumpuk khayal itu
Khayal masa depan kehidupan yang membanggakan
Rindu, merasakah engkau pada hentakan semangat itu
Semangat yang terasa padam oleh keadaan
Sinar, berikanlah bayangan kepada semuanya
Kepada cita masa depan dan hentakan semangat kehidupan
Biarkanlah semyum itu semakin mengembang dan terjaga
Jangan biarkan redup sedetikpun
Senyum yang indah karena cita dan semangat masa depan
Tak ada cita yang tanpa bayangan
Meskipun angin tak bisa digenggam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun