Mohon tunggu...
Dwi Retnaningrum
Dwi Retnaningrum Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswi di Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Penjajah Mulai Berdasi

11 Mei 2013   13:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak perlu difikirkan apa itu merdeka
Tidak penting apa itu bahagia
Ketika lembar-lembar bernilai menjadi maha
Ketika orang lain menjadi samar
Keadaan menjadi semakin rumit
Timpang

Tak perlu senjata, apalagi meriam
Tak perlu teriakan,apalagi dentuman
Hanya dengan berdandan ala borjui
Kemeja dan dasi rapi
Tidak pernah ada yang menyangka
Itulah penjajah yang sebenarnya
Yang menguras uang rakyat
Yang merampas kesejahteraan rakyat
Yang menginjak-injak harga diri bangsa

Masihkah kita memuja mereka?
Yang sama sekali tanpa nurani
Wahai para penjajah berdasi,
Lihatlah rakyat ini
Mengais sisa-sisa tenaga
Mengemis nestapa
Kemerdekaan itu hak kami
Kesejahteraan itu hak kami
Sudah cukup perampasan kekayaan alam kami
Sudah cukup kami menderita
Penjajah berdasi, enyahlah dari Ibu Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun