[caption id="" align="aligncenter" width="357" caption="nonton.net"][/caption] Bayangkan jika bayi superman tidak jatuh di lahan pertanian Mr. Kent di Amerika. Bayangkan jika bayi super itu jatuh di Rusia (Cinemags,November 2010)? Berangkat dari imajinasi itu dreamworks terilhami untuk membuat film animasi Megamind. Siapa Megamind? Dia adalah makhluk planet lain berwarna biru sekujur tubuhnya dan memiliki ukuran kepala yang sangat besar. Seperti kepala anak pederita Hidrosepalus. Dia adalah penjahat paling keji kota Metro. Memiliki lawan tangguh bernama Metroman yang juga makhluk planet lain yang berbeda dengan Megamind. Film diawali dengan jatuhnya Megamind dari gedung tertinggi. Ia pun kemudian memikirkan bahwa itu adalah akhir hidupnya. Scene berganti dan ia pun menuturkan latar kehidupannya. Megamind kecil dimasukkan dalam rocket kapsul  bersama seekor ikan, penjaganya, bernama minion. Planet tempatnya tinggal tersedot oleh black hole di ruang angkasa.Rocket kapsulnya melesat ke angkasa. Ternyata tak cuma ia sendiri, seorang bayi dari planet lain pun dilesatkan oleh keluarganya. Dia adalah Metroman. Di luar angkasa terjadi persaingan antara dua pesawat kapsul ini.  Kapsul Metroman berjalan mulus melesat diangkasa menuju bumi. Sedangkan kapsul milik Megamind harus terpontang panting oleh batu-batu luar angkasa. Saat tiba di bumi pun, kedua rocket kapsul bayi itu pun bersaing tempat tinggal. Kapsul metroman melesat dan mendarat dengan mulus di rumah pasangan kaya. Sedangkan Megamind harus rela mendarat di penjara. Seperti pepatah, kamu tak bisa memilih untuk dilahirkan dikeluarga siapa. Mungkin seperti itulah nasib Megamind. Dia di rawat dan dibesarkan oleh para terdakwa kriminalitas di penjara. Konsep benar dan salah adalah konsep yang sesuai pemikiran para narapidana tersebut. Polisi adalah salah dan perampok adalah benar. Jika Metroman dilahirkan memiliki kekuatan super, bisa terbang, matanya memancarkan laser, maka megamind memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Saat ia masih bayi, ia merakit sebuah mainan yang adalah bom. Bom itu meledak dan membuat narapidana melarikan diri. Megamind bayi pun harus dijeruji karena kesalahannya. Saat usia enam  tahun ia dikirim ke sekolah anak berbakat yang mempertemukannya dengan Metroman. Di sini lagi-lagi mereka harus bersaing. Metroman selalu menjadi idola. Sedangkan Megamind selalu saja membuat masalah, meski sekalipun itu adalah usaha agar ia di terima diantara teman-temannya. "No matter what happened, I wa always the last chosen, the odd one out, the black sheep... the bad boy. Was this my destiny?... Wait. Maybe it WAS! Being bad is the one thing I'm good at! " Saat itulah dia tersadar bahwa takdirnya adalah menjadi jahat. Hingga mereka dewasa Megamind dan Metroman adalah seteru abadi. Selain kedua tokoh di atas terdapat juga cewek cantik yang bernama Roxanne. Berprofesi sebagai reporter dan cukup dekat dengan Metroman. Ya, seperti cerita Superman sebenarnya dengan Louis yang juga bekerja sebagai seorang wartawan. Selain Roxanne, ada juga Hall, kameramen dan rekan kerja Roxanne yang menaruh hati pada wartawati tersebut. Suatu hari ketika Museum Metroman diresmikan, Megamind melarikan diri dari penjara dengan sebuah jam tangan pemindai, kiriman Minion yang berkedok Metroman. Jam tangan itu mampu menjadikan seseorang seperti orang lain. Ia menjadi kepala sipir penjara dan berhasil melarikan diri.Diculiknya Roxanne dan dikacaukannya acara Metroman. Megamind memancing Metroman untuk menyelamatkan Roxanne. Dan karena jebakan inilah Metroman terbunuh. Megamind sangat senang. Ia berhasil menyingkirkan musuh abadinya. Ia dengan bebas membuat kekacauan. Namun tiba-tiba ia merasa kehilangan. Tak ada lagi tantangan baru baginya. Tak ada lagi Metroman yang akan menghalanginya. Ia seperti Yin tanpa Yang. [caption id="" align="aligncenter" width="502" caption="comicbookmovie.com"][/caption] Sampai ia bertemu Roxanne dalam wujud yang berbeda, dia mendapatkan inspirasi ketika Roxanne mengatakan "Pahlawan dapat dibuat". Maka ia membuat senjata untuk mengubah seseorang menjadi pahlawan. Senjata itu tertembak ke hidung Hall saat bersama Roxanne melacak keberadaan Megamind. Hall pun berubah menjadi manusia super. Megamind pun melatih Hall menjadi manusia super. Namun sayang, niat Hall untuk jadi baik hanyalah untuk membuat Roxanne jatuh cinta. Namun cinta bertepuk sebelah tangan. Hall melihat Roxanne berciuman dengan pria lain yang merupakan megamind dalam wujud lain. Megamind pun tiba-tiba merasa begitu berarti saat bersama Roxanne. Ia rela membersihkan kota demi keinginan sang wanita untuk melihat kota kembali bersih. Hall yang berubah menjadi Titan tidak sesuai perkiraan Megamind. Ia menjadi sangat kejam. Merampok dan menghancurkan kota. Saat kota mmbutuhkan pahlawan, Megamind tidak tahu hendak mencari siapa? Aku takkan menuliskan ending film ini di sini. Biarlah anda sendiri menontonnya. Disini aku akan berbagi kesan. Film ini sangat membuat terhibur. Sejak dari awal hingga akhir film aku tertawa menyaksikan tingkah aneh Megamind. Film ini memparodikan Superman yang selalu menang terhadap semua kejahatan. Roxanne pun sebenarnya tidaklah mencintai Metroman. Setiap orang dilahirkan dengan sisi baik dan sisi jahat. Semua itu sangat manusiawi. Namun terkadang lingkungan memaksa dan mencetak orang menjadi sosok yang jahat. Upaya pengucilan dan pengkerdilan mental anak-anak saat usia sekolah sangat berpengaruh pada bentuk kepribadiannya kelak. Meskipun aku tak menonton film ini dalam format 3D, namun kekuatan cerita,visualisasi, dan joke-joke sangat membuatku terhibur. Aku suka saat Megamind hendak membalas sms dari Roxanne. Dia menulis " I'll be there.wkwkwkwkwk. smile face". Mengingatkanku pada pesan singkat yang sering aku tulis.Parodi gambar Megamind dengan tulisan "Now, U Can't" membuatku mengingat Obama. Gaya berjalan Megamind pun sangat lucu bagiku. Lari ke belakang dengan berjingkat-jingkat sambil menggoyangkan seluruh jarinya. Musik-musik dalam lagu ini pun sangat keren. .Ada Michael Jackson dan Gun's and Roses. Pokoknya dijamin puas menonton film ini. Film ini juga menyampaikan pesan bahwa tak segala yang jahat akan terus mejadi jahat. Ada saat di mana mereka akan menjadi baik. Dan superhero sekalipun tak ingin terus-terus menjadi superhero. Ada saatnya mereka lelah dan ingin pensiun. Menjalani hidup begitu normal seperti manusia lainnnya. Aku jadi teringat lagu Five For Fighting- Superman It may sound absurd...but don’t be naive Even heroes have the right to bleed I may be disturbed...but won’t you concede Even heroes have the right to dream It’s not easy to be me
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H