Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Domilisi Kota Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Hari Guru: Menjawab Tantangan Literasi Era Modern

25 November 2024   21:02 Diperbarui: 25 November 2024   21:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari guru bukan hanya sekedar peringatan tahunan. Hari Guru sejatinya ialah momentum untuk merefleksikan peran seorang guru dalam membangun masa depan anak-anak bangsa. Di antara berbagai peran guru, guru baca memiliki tanggung jawab istimewa yaitu menanamkan kemampuan membaca sebagai fondasi utama pendidikan. 

Namun, ditengah pesatnya kemajuan teknologi dan zaman, peran guru baca menghadapi tantangan baru yang semakin kompleks di dunia pendidikan. Anak-anak kini lebih akrab dengan layar gawai daripada buku fisik. Minat membaca sering kali tergerus oleh hiburan digital yang instan. Guru baca harus beradaptasi dengan pendekatan kreatif, seperti mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran membaca atau memberikan pembelajaran dengan cara yang menarik untuk menumbuhkan minat baca ditengah pesatnya media digital.

Dilansir dari RCTI+, data dari UNESCO menunjukkan bahwa hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang memiliki minat baca yang tinggi. Selain itu, laporan The World's Most Literate Nations Ranking oleh CCSU menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 60 negara dalam hal literasi. 

Fakta ini mencerminkan tantangan besar dalam meningkatkan budaya literasi di Indonesia, yang membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak termasuk guru baca, untuk menumbuhkan kecintaan membaca di kalangan anak-anak dan masyarakat luas. Pasalnya, masih terdapat siswa yang belum bisa membaca atau mengenal huruf alfabet di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam beberapa kasus, terdapat hingga 30 siswa dalam satu kelas mengalami kesulitan membaca. Masalah ini menunjukkan bahwa tantangan dalam pendidikan literasi tidak hanya terjadi di tingkat sekolah dasar tetapi juga berlanjut hingga jenjang yang lebih tinggi

sumber : jawaban.com
sumber : jawaban.com

Pengalaman saya sebagai seorang pendidik membawa saya untuk membuka les baca menggunakan metode AHE (Anak Hebat), terutama setelah melihat banyaknya anak yang kesulitan membaca di usia yang seharusnya sudah lancar membaca. Saya menyadari bahwa masalah literasi di Indonesia sangat memerlukan perhatian lebih. Mengingat tantangan teknologi yang semakin berkembang, saya merasa perlu untuk menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan mendukung perkembangan literasi menggunakan pendekatan semi private.  

Saya memilih untuk memakai pendekatan semi private (1 Guru maksimal 2 anak) agar anak mendapatkan perhatian lebih, mengidentifikasi kebutuhan anak secara mendalam dan memberikan intruksi secara terfokus. Kelebihan yang lainnya adalah anak akan merasa nyaman untuk bertanya dan berpartisipasi aktif sehingga pembelajaran menjadi lebih personal dan efesien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan membaca mereka.

Bimbel Resmi dan Berlisensi | Dokpri
Bimbel Resmi dan Berlisensi | Dokpri

Setelah lebih dari dua tahun menjalankan les baca dengan metode semi-private, hasilnya sangat menggembirakan. Lebih dari 20 anak kini sudah lancar membaca, sementara sisanya sedang dalam proses menuju kelancaran membaca. 

Sebelumnya, banyak orang tua yang awalnya mengeluh karena anak mereka kesulitan membaca, namun setelah mengikuti les baca di sini, mereka merasa sangat berterima kasih karena melihat banyak kemajuan. Anak-anak menjadi lebih percaya diri dalam membaca, dan orang tua merasakan perubahan positif yang signifikan dalam kemampuan literasi anak-anak mereka. Ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari orang tua, anak-anak dapat mengatasi kesulitan membaca mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun