Mohon tunggu...
Dwi agustia putri
Dwi agustia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Hobi traveling dan naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Dikenal sebagai dosen inspiratif, Fifi Novianty pernah merasa gagal selama meniti karir

20 Juni 2024   09:31 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:46 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Peribahasa yang cocok untuk Fifi Novianty dosen inspiratif IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang menyimpan cerita memukau, Ia seorang yang berprestasi sejak masa kuliahnya. Berhasil menyelesaikan S1 dengan predikat cumlaude hanya dalam waktu 3,5 tahun, dan kemudian menempuh S2 di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dengan waktu tercepat, yakni 1,5 tahun.

Tapi siapa sangka Fifi Novianty juga pernah mengalami kegagalan. Ia belum bisa sepenuhnya membahagiakan kedua orang tua dan belum terlalu yang di harapkan. Kemudian, dari dulu Ia ingin melanjutkan pendidikan S3, hanya belum terpenuhi karena terkendala yang lain, mungkin ini kegagalan yang Ia alami sekarang. Namun, dari kegagalan tersebut dapat bangkit lagi untuk melanjutkan pendidikan S3, menjadi jenjang yang lebih tinggi lagi.

Sejak SMA, Ia sudah aktif mengikuti berbagai perlombaan seperti menulis cerpen, puisi, dan karya ilmiah. Ia bahkan pernah menjuarai beberapa lomba tingkat nasional. Namun, saat menempuh semester 2 (S1), Ia mengalami kendala yang hampir membuatnya berhenti kuliah. Berkat dorongan dari seseorang Ia bersemangat melanjutkan pendidikanya.

"Kalau misalkan kamu engga kuliah nanti sayang, karena kamu prestasinya sudah banyak dan dari intelektualnya sudah oke". Ujarnya

Fifi novianty mendapatkan saran untuk mendaftar beasiswa prestasi, dengan berbagai piagam yang akhirnya berhasil mendapatkannya.

Sejak semester 4 (S1), Ia membiayai kuliah dan kebutuhannya sendiri karena usaha orang tua down, membuat hati nurani Fifi Novianty bergerak untuk menghidupkan perkonomianya, agar bisa melanjutkan pendidikan dengan menjadi reseller makanan, editor buku, jurnalis, dan berjualan roti  buatannya sendiri. Ia memulai usaha roti sejak dini hari dan menawarkannya ke setiap fakultas di kampusnya. Tekadnya yang kuat membuatnya berhasil menabung untuk biaya kuliah S2.

Fifi Novianty mengalokasikan waktu antara menyelesaikan tugas akademik, dan mengerjakan pekerjaan dengan mengurangi jam main. Ia memprioritaskan kebutuhan kerja dan kuliah, serta membuat tabel tugas agar lebih teratur.

"Bagi-baginya itu, skala prioritas. Mana yang harus didahulukan, dan mana yang harus nanti bisa dikerjakan". Ujar Fifi Novianty

Ia semasa kuliah jarang menggunakan media sosial, aktif media sosial hanya untuk kerjaan dan ketika main bersama teman-teman. Waktu yang Ia gunakan di hari weekdays untuk kuliah dan bekerja, weekend untuk bermain dengan temanya.

Semasa S2 Fifi novianty mendapatkan agensi modeling, dan ditawarkan menjadi asisten dosen. Hasil dari freelance tersebut di gununakan untuk uang jajan dan pembiayaan ukt. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun