Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra yang merupakan ibu kota provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Secara geografi, Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 mdpl dengan luas wilayah 693,66 km², yang mana lebih dari separuhnya berupa hutan lindung. Selain itu Padang juga dikenal dengan makanan-makanannya yang khas dan tidak asing lagi di lidah kita. Makanan khas Padang dikenal memiliki cita rasa yang lezat dan pastinya menggugah selera seperti rendang, dendeng balado, ayam pop dan sate Padang. Bahkan pemerintah kota pernah menggelar Festival Rendang pada 2011 silam, setelah sebelumnya Rendang dinobatkan oleh CNN International sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia). Ini juga merupakan sealah satu strategi pemerintah setempat untuk mendorong pariwisata di Kota Padang.
Pusat perdagangan di Kota Padang adalah Pasar Raya Padang yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Dalam perkembangannya, pasar tradisional ini pernah menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat di Sumatra Barat, Riau, Jambi dan Bengkulu pada era 1980-an. Selain itu, aktivitas perniagaan di Padang juga didukung oleh 16 pasar satelit yang tersebar di seluruh pelosok kota. Tidak heran orang Minang dikenal suka berdagang karena memang hampir seluruh wilayah di Indonesia tak luput dari keberadaan orang Minang yang berdagang.
Tapi tahukah kamu bahwa kita tidak akan menjumpai Indomaret maupun Alfamart di Padang? Kenapa?
Provinsi Sumatera Barat adalah satu-satunya tempat dimana tidak ada Alfamart atau Indomaret yang biasa kita jumpai di kota-kota besar lainnya. Berdasarkan beberapa sumber alasan mengapa di kota besar seperti Bukittinggi, Padang dan daerah sekitarnya tak ada satupun minimarket waralaba dikarenakan toko retail 'raksasa' tersebut tidak mendapat izin masuk oleh pemerintah daerah tersebut. Tentu Pemda setempat memiliki alasan tersendiri mengapa tidak memberikan izin masuk. Pasalnya, jika minimarket waralaba ini diberi izin masuk ditakutkan akan mematikan pedagang tradisional setempat dan merusak perekonomian daerah, sedangkan Pemerintah Kota Padang sendiri ingin tetap menjaga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal. Komitmen tersebutlah yang membuat Padang menolak membuka izin usaha Indomaret dan Alfamart serta minimarket waralaba lainnya. Hal tersebut disampaikan sendiri oleh Mahyeldi Ansrullah saat masih menjabat sebagai Walikota Padang.
Minimarket di Sumatera Barat umumnya disebut toko serba ada. Meski begitu, bukan berarti di Sumatera Barat sama sekali tidak tersedia minimarket. Ada juga beberapa minimarket dimiliki oleh perorangan dan bukan merupakan waralaba. Selain itu juga terdapat jaringan minimarket Minang Mart yang dibentuk oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Grafika Jaya Sumbar yang bekerja sama dengan PT Sentra Distribusi Nusantara. Ke depannya Kota Padang akan merancang "Halal Mart" yang mana semua barang yang dijual berasal dari kota Padang sendiri. Memang sudah tidak diragukan lagi semangat berdagannya orang-orang Minang.(shr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H