Mohon tunggu...
DWI AFRIANTI
DWI AFRIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Perekonomian Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Tabungan dan Investasi Pemerintah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

2 Desember 2024   21:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program tabungan dan investasi yang dirancang untuk mengatasi tantangan ekonomi domestik. Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi sejumlah hambatan, seperti korupsi, inefisiensi birokrasi, dan ketergantungan pada sumber daya alam.

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menjadi target utama kebijakan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pertumbuhan tersebut tidak hanya diukur melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga dalam peningkatan produktivitas, standar hidup, dan pengurangan kemiskinan. Program tabungan dan investasi pemerintah memegang peranan penting dalam upaya ini. Berdasarkan teori Keynesian, tingkat pendapatan lebih berpengaruh terhadap tabungan dibandingkan tingkat suku bunga, sedangkan investasi sangat dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga. Dalam konteks ini, kebijakan yang tepat dapat memicu aktivitas ekonomi yang lebih dinamis.  Pemerintah Indonesia telah menerapkan sejumlah inisiatif untuk mendorong tabungan domestik dan investasi, antara lain:  

1. Program Simpanan Pelajar (SIMPEL)

Program ini dirancang untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya berpenghasilan rendah, agar memiliki akses ke layanan keuangan formal dengan syarat yang mudah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan tabungan.  


2. Kerjasama Publik-Swasta (PPP)

Melalui skema ini, pemerintah melibatkan sektor swasta dalam pembiayaan proyek infrastruktur besar seperti jalan tol dan pembangkit listrik. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat penyelesaian proyek sekaligus mengurangi beban anggaran negara.  


3. Inisiatif "Laku Pandai"

Sebuah langkah untuk mendorong inklusi keuangan dengan memanfaatkan agen-agen keuangan di daerah terpencil. Program ini juga didukung oleh edukasi keuangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menabung dan berinvestasi.  

Program tabungan dan investasi pemerintah telah membawa dampak nyata terhadap ekonomi nasional. Beberapa indikator utama menunjukkan perkembangan positif.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31% pada 2022, lebih tinggi dibandingkan 3,69% pada 2021. Angka ini menunjukkan pemulihan yang kuat setelah pandemi COVID-19. Tingkat kemiskinan nasional menurun dari 9,71% pada 2021 menjadi 9,22% pada 2022. Hal ini sebagian besar didukung oleh stimulus ekonomi dan program tabungan pemerintah yang membantu rumah tangga menabung lebih banyak selama pandemi.  Dengan meningkatnya tabungan domestik, defisit fiskal Indonesia turun dari 6,1% terhadap PDB pada 2020 menjadi 3,9% pada 2022. Kebijakan tabungan pemerintah, seperti deposito dengan suku bunga tinggi dari bank BUMN, memperkuat likuiditas dan stabilitas fiskal. Melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), pemerintah berhasil meningkatkan konektivitas antarwilayah dan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kompetitif.  

Meskipun program-program tersebut membawa dampak positif, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan efektivitasnya:  

1. Efisiensi Pelaksanaan Proyek. Beberapa proyek infrastruktur menghadapi masalah efisiensi dalam pengelolaan dan pelaksanaan, yang berpotensi menghambat manfaat jangka panjang.  

2. Akses Layanan Keuangan, masih terdapat masyarakat di daerah terpencil yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal, meskipun pemerintah telah berupaya melalui berbagai inisiatif.  

Program tabungan dan investasi pemerintah di Indonesia memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui investasi infrastruktur, pemerintah tidak hanya meningkatkan konektivitas dan produktivitas tetapi juga menarik partisipasi sektor swasta. Namun, tantangan seperti akses terbatas ke layanan keuangan formal dan efisiensi proyek infrastruktur masih memerlukan perhatian lebih lanjut.  

Evaluasi dan monitoring yang berkelanjutan menjadi elemen penting untuk memastikan bahwa program-program ini terus memberikan manfaat yang optimal. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan program tabungan dan investasi sebagai motor penggerak utama untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang lebih besar.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun