"Ciptakan lagu atau menyanyilah untuk menyampaikan pesan atau aspirasimu." ~ dwiklara
Setelah cukup lama absen bermedsos, kemarin saya menyempatkan diri berselancar di linimasa Instagram. Tetiba saya terpana dengan akun @mustikoworo yang melantunkan lagu berbahasa Jawa. Ia nembang dengan logat Jawa yang kental, luwes, dan sangat memesona.
Selidik punya selidik ternyata gadis berparas ayu tersebut adalah Woro Mustiko, salah satu kontestan Indonesian Idol 2021. Sebelum mengikuti ajang tersebut ia sudah populer sebagai penari sekaligus penyanyi keroncong di Solo, Jawa Tengah.
Ah, pantas saja luwes sekali mahasiswi ISI Surakarta ini melantunkan tembang Jawa! Saking terpesona saya sampai terinspirasi untuk mengulik makna tembang yang dilantunkannya, yang sejatinya memang sangat istimewa. Â
Ya, tembang Lancaran 45 tersebut merupakan karya kolaborasi dua tokoh termasyhur negeri ini. Mereka adalah Bung Karno (1901-1970), Proklamator sekaligus Presiden I RI yang dikenal sangat mencintai seni dan Ki Nartosabdo (1925-1985), seorang seniman musik dan tokoh pedalangan legendaris dari Jawa Tengah.
Bagi sebagian masyarakat Jawa mungkin Lancaran 45 cukup familier. Tembang ini menggaungkan hari kemerdekaan Indonesia serta ajakan untuk bergotong royong membangun negeri. Sebagaimana Hari Merdeka karya H. Mutahar dan lagu-lagu pengobar semangat kebangsaan lain, tembang ini pun mestinya jadi lagu wajib setiap Agustus-an.
Yuk, simak liriknya!
Galo kae genderane kumlebat angawe-awe
Abang Putih Sang Dwiwarna iku lambang sejatine
Negara kita wus merdika, kang adhedhasar Pancasila
Dumadi kalaning tanggal pitulas Agustus sasine
Nuju tahun sewu sangangatus patang puluh lima
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!