"Mendongeng merupakan metode ideal untuk memperkenalkan pendidikan dan kecerdasan literasi kepada anak-anak." ~ Friedrich Froebel
Mendongeng merupakan salah satu bentuk tradisi lisan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat Nusantara selama berabad-abad. Tradisi ini terus berkembang, bahkan diwariskan secara turun-temurun sampai hari ini. Anak-anak di mana pun merasa sangat bahagia kala menjelang tidurnya ia dibuai oleh dongeng yang dibawakan oleh kakek, nenek, atau orang tuanya.
Orang tua dan para pendidik pun menyadari bahwa menyampaikan pesan dan nilai-nilai moral lewat dongeng cenderung lebih mudah. Alhasil, setiap kepedulian terhadap upaya untuk memperkaya khazanah dongeng akan selalu disambut gembira. Demikian pula ketika dongeng hadir dalam format digital, baik dalam format audio maupun video. Â
Oleh karena itu, masyarkat Indonesia pun patut gembira dengan kehadiran Nusantara Mendongeng dalam layanan Spotify sejak hari Kamis, 7 Januari 2021 2021. Kumpulan podcast dongeng yang turut meramaikan Spotify dan dikhususkan bagi anak-anak Nusantara ini diluncurkan bertepatan dengan hari jadi pertama Yayasan Atsanti.
Apa itu Spotify dan Podcast?
Sebagian dari pembaca mungkin sudah akrab dengan Spotify dan Podcast. Namun, boleh jadi ada yang tidak familier seperti halnya penulis yang belum lama mengenalnya. Jadi, takada salahnya penulis mengulik sekilas tentang keduanya agar kita memiliki frekuensi yang sama.
Spotify merupakan layanan streaming musik digital, podcast, dan video yang memungkinkan pengguna mengakses jutaan lagu maupun konten lain dari artis di seluruh dunia. Fungsi dasar Spotify adalah pemutar musik tidak berbayar.
Layanan ini dapat diakses lewat ponsel, tablet, komputer, dan beragam perangkat lain. Setiap orang juga dapat membuat akun Spotify untuk didengarkan bersama dalam kelompok atau dibagikan kepada pengguna lain.
Sementara itu, Podcast adalah berkas digital audio non-streaming. Berbeda dengan radio, untuk mendengarkan podcast pengguna harus mengunduhnya lebih dahulu. Jadi, pendengar dapat mendengarkan berulang kali.
Podcast telah banyak digunakan untuk membagikan berita, informasi, ilmu pengetahuan, dan berbagai produk audio yang dapat dibagikan kepada orang lain. Ada ribuan kategori podcast, seperti seni, budaya, pendidikan, kesehatan, bisnis, komedi/humor, hobi, bahkan permainan. Â
Setiap orang dapat memproduksi podcast dan membagikannya kepada orang lain. Salah satu sarana untuk membagikan podcast adalah Spotify. Dengan kata lain, di dalam layanan streaming Spotify para pengguna dapat mendengarkan sejumlah podcast yang tidak kalah menarik dengan streaming musik digital maupun video.
Â
Kenapa Perlu Mengakses "Nusantara Mendongeng"?
Nusantara Mendongeng berisi sejumlah podcast dongeng anak yang dapat diakses dengan cuma-cuma di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun, baik lewat ponsel ataupun perangkat lain. Â
Bagi para pengguna Spotify, keberadaan podcast dongeng tentu bukan hal baru. Sampai hari ini sejumlah podcast dongeng anak dapat ditemukan di layanan Spotify. Sebut saja Dongeng Anak Masa Kini, Cerita Anak Pengantar Tidur, Circle Round--podcast berbahasa Inggris, dan banyak lagi. Â
Lantas, kenapa pengguna Spotify masih perlu mengakses Nusantara Mendongeng? Â Â
Mengakses Nusantara Mendongeng sudah pasti akan memperkaya sumber dongeng bagi para orang tua. Tidak bisa dimungkiri, anak-anak adalah pendengar dongeng yang "sangat rakus". Banyak orang tua yang sering kali merasa kehabisan "materi" untuk didongengkan; atau kebingungan mencari dongeng yang tepat sesuai usia anak mereka. Â
Â
Lebih dari alasan klasik tersebut, podcast Nusantara Mendongeng menyajikan sejumlah dongeng anak-anak yang diangkat dari cerita rakyat dari berbagai penjuru Nusantara. Dongeng-dongeng tersebut juga dibawakan dengan sangat apik oleh para pendongeng dari berbagai penjuru tanah air dengan beragam latar budaya serta profesi. Â
Podcast dongeng yang berdurasi antara 5 s/d 10 menit ini relatif seru dan ramah anak. Artinya, setiap dongeng disampaikan secara menarik menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan audio friendly. Hampir dapat dipastikan anak-anak akan sangat menyukainya.
Bukankah ini merupakan kabar gembira bagi orang tua yang merasa kurang pede mendongengi buah hatinya?
Orang tua para pengguna--dan yang akan segera menjadi pengguna--Spotify dijamin akan sangat terbantu. Anda cukup mengakses akun Spotify Yayasan Atsanti untuk Nusantara Mendongeng DI SINI.
Selanjutnya, pilihlah (klik) dongeng yang ingin diperdengarkan kepada sang buah hati.
Pada hari peluncurannya Nusantara Mendongeng menyuguhkan empat dongeng Nusantara. Keempat dongeng yang cukup populer tersebut adalah Timun Emas, Semut dan Belalang, Keong Mas, dan Semut yang Pemberani.
Kenapa hanya empat dongeng?
Jangan khawatir! Secara bertahap jumlah podcast Nusantara Mendongeng akan terus bertambah dari hari ke hari.
Yayasan Atsanti di Balik "Nusantara Mendongeng"
Mengulas perihal podcast Nusantara Mendongeng tentu tidak terlepas dari nama Yayasan Atsanti (Atsanti Foundation). Seperti sudah disinggung sekilas, yayasan inilah yang menggagas lahirnya kumpulan podcast dongeng anak tersebut.
Sedikit informasi, Atsanti yang merupakan akronim dari Atma Nusvantra Jati adalah yayasan yang bergerak di bidang seni, budaya, sosial, spiritual, dan pariwisata dengan mengangkat nilai-nilai luhur Nusantara.
Yayasan yang diketuai oleh Bunda Nilo Wardhani ini memiliki semangat untuk menjadi jembatan dalam membumikan nilai-nilai luhur budaya Nusantara lewat berbagai bidang kehidupan. Alhasil, yayasan ini pun dapat menjadi kompas bagi generasi muda Indonesia terlebih sebagai penerus, perawat, dan pelestari budaya Nusantara. Â
Mengingat visi misi yayasan yang berpusat di Magelang, Jawa Tengah ini, kita pun akan mafhum atas lahirnya podcast Nusantara Mendongeng. Podcast ini bahkan diproduksi dengan menggandeng sejumlah sukarelawan dari berbagai penjuru tanah air. Â
Â
Konon, Nusantara Mendongeng adalah satu dari tiga kategori dongeng yang digagas dalam program mendongeng untuk memeriahkan perayaan satu tahun Yayasan Atsanti. Â
Berikut ini gambaran untuk ketiga kategori tersebut.
A. Nusantara Mendongeng, untuk anakusia 7 s/d 12 tahun (telah dirilis 7 Januri 2021)
B. Keluarga Mendongeng, untuk anak usia 3 s/d 6 tahun (akan rilis 15 Januari 2021)
C. Borobudur Bercerita, adalah dongeng yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur, untuk anak usia  3 s/d 12 tahun
Keren, kan?
Kumpulan podcast Yayasan Atsanti ini tidak sekadar melengkapi khazanah dongeng Nusantara. Podcast ini berpotensi menambah pengetahuan sekaligus mendorong kecintaan anak-anak 'generasi muda bangsa' untuk semakin mencintai budaya Indonesia yang bernilai luhur.
Upaya yang dilakukan Yayasan Atsanti sejalan dengan gagasan Friedrich Froebel perihal kegiatan mendongeng yang telah disinggung di awal. Gagasan dari tokoh pendidik raksasa abad ke-18 s/d 19 bahwa mendongeng adalah metode ideal dalam mengedukasi dan menanamkan kecerdasan literasi menjadi salah satu pegangan yayasan ini.Â
"Nusantara adalah  negeri penuh dongeng luhur. Tugas kita menanamkan ajaran luhur tersebut kepada anak-anak bangsa." Demikian semangat sekaligus "kampanye" ini disampaikan lewat kover podcast Nusantara Mendongeng. Â
Wasana Kata
Penulis pun setuju bahwa mendongeng akan selalu menjadi satu dari sekian banyak sarana terbaik untuk melahirkan generasi yang cerdas, berbudi luhur, dan mencintai budaya bangsanya.
"Mendongeng adalah kewajiban kita kepada generasi berikutnya. Apabila semua yang kita lakukan adalah pemasaran, kita telah merugikan baik profesi maupun anak cucu kita. Berikanlah sesuatu yang berarti bagi pendengar Anda, yaitu dengan menginspirasi, melibatkan, dan mendidik mereka lewat cerita. Mulailah mendongeng!" ~ Laura Holloway
Jadi, tunggu apa lagi?
Kecanggihan teknologi dan perkembangan dunia digital dan internet harus dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sebagai sumber dan sarana mendongeng. Tidak perlu ada lagi alasan untuk tidak mendongengi anak-anak. Terima kasih atas kepedulian Yayasan Atsanti yang turut memperkaya khazanah dongeng anak Nusantara. Selamat berhari jadi yang pertama dan teruslah menginspirasi Indonesia! Salam budaya!
Depok, 8 Januari 2020
Salam budaya, Dwi Klarasari
Sumber Bacaan: Â 1Â | Â 2Â | Â 3Â | Â 4Â | Â 5Â |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H