Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tidak Ada Lahan, Dinding pun Jadi

27 September 2020   23:46 Diperbarui: 29 September 2020   04:31 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Keterbatasan lahan bukan kendala untuk menciptakan rumah yang asri dan alami dengan tanaman hias. Tidak ada lahan, dinding pun jadi!

Benar! Memanfaatkan bidang dinding menjadi salah satu solusi mengatasi keterbatasan lahan ketika ingin memelihara tanaman hias. Konsep menanam demikian dikenal sebagai  taman vertikal (vertical garden). Aplikasi tanaman hias yang membuat dinding terkesan hidup ini dapat diterapkan pada dinding bagian dalam maupun luar rumah.  

Ada beberapa cara penerapan taman vertikal atau taman dinding, mulai yang paling sederhana berbiaya kecil sampai yang cukup rumit dengan biaya mahal. Yuk kita telusuri, kira-kira manakah tipe yang paling pas untuk diterapkan di rumah.

Menanami Bidang Vertikal dengan Cara Sederhana

Cara membuat taman vertikal paling sederhana adalah dengan merambatkan tanaman langsung pada bidang dinding atau dengan membuat kerangka/teralis. Jenis tanaman hias yang sesuai, antara lain sirih-sirihan, dolar, alamanda, morning glory, dan golden moneywort.  

Tanaman merambat morning glory (Sumber: bungabunga.co.id)
Tanaman merambat morning glory (Sumber: bungabunga.co.id)

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi
Cara sederhana lain yag dapat dilakukan yaitu menggantung atau menyusun sejumlah pot pada bidang dinding yang dipilih. Sejumlah pot dapat langsung digantung dengan paku atau lebih dahulu dibuatkan rangka dari kayu atau besi.

Pot tanaman hias paling sederhana dapat dibuat dari berbagai wadah bekas, seperti botol plastik/kaca, kaleng roti, pipa paralon PVC, dan bekas talang (aluminium). Kita juga bisa membuat wadah dari kayu atau material lain, baik barang bekas maupun yang dibeli baru. Membeli pot yang siap digantung atau ditempel pada dinding juga bisa menjadi pilihan paling gampang.

Sumber: rebuildgarden.com
Sumber: rebuildgarden.com

Sumber: www.homestolove.com.au
Sumber: www.homestolove.com.au

Membuat Ceruk Artifisial pada Dinding 

Taman vertikal jenis ini juga sudah ada sejak lama dan disukai banyak orang. Caranya dengan membuat bebatuan artifisial pada bidang dinding dilengkapi sejumlah ceruk sebagai wadah untuk menanam.

Taman dinding dengan batu artifisial ini umumnya menghadirkan suasana alami pegunungan. Di antaranya dengan mengaplikasikan warna yang menyerupai bebatuan berlumut dan/atau ditumbuhi aneka jenis tanaman. Tanaman yang mendukung misalnya pakis-pakisan, simbar menjangan, sirih-sirihan, atau jenis tanaman menjuntai lain. 

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Foto: Dokumentasi pribadi
Foto: Dokumentasi pribadi

Taman Dinding dengan Metode Pocket 

Pada taman vertikal metode saku (pocket), tanaman hias ditanam pada wadah berupa kantong-kantong khusus. Kita dapat berkreasi sendiri dengan bahan bekas yang ada di rumah. Sebagai contoh, kantong bekas wadah sepatu atau menjahit dari bekas karpet.

Di pasaran juga tersedia kantong tanaman hias untuk taman vertikal yang siap dipasang/digantungkan pada dinding. Di antaranya yang populer terbuat dari bahan wol felt dan geotekstil yang cukup kuat dan tahan lama.  

Sumber: www.homestolove.com.au
Sumber: www.homestolove.com.au

Taman Vertikal Berteknologi Tinggi

Seiring berjalannya waktu, taman vertikal semakin digemari. Tidak hanya diterapkan di lingkungan hunian berskala kecil, tetapi juga pada area perkantoran dan bangunan umum berskala besar.

Taman vertikal sederhana menggunakan cara tradisional dan media tanam konvensional. Dalam perkembangannya, taman vertikal dirancang menggunakan teknologi khusus, dan kebanyakan digarap oleh perusahaan jasa pertamanan.

Taman vertikal berteknologi direncanakan mulai dari konsep desain, pemilihan jenis tanaman dan elemen pendukung, pembangunan, dan pemeliharaannya untuk jangka waktu tertentu. Konstruksi dinding vertikal dibangun sedemikian rupa agar kokoh dan tahan lama; dan pengairannya pun dilakukan dengan sistem tertentu yang selalu dimonitor.

Meskipun ada banyak cara, kita bisa memilih yang paling sesuai. Setidaknya, tak ada lagi alasan malas atau terkendala memelihara tanaman hias. Yuk, tetap semangat menghijaukan lingkungan rumah!

Depok, 27 September 2020

Salam asri, Dwi Klarasari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun