Ingin rumah asri dengan tanaman hias, tetapi lahan terbatas bahkan tak ada sisa sedikit pun. Berniat memperindah interior dengan tanaman hias, tetapi tidak punya banyak waktu. Bagaimana ini?
Jangan sedih! Kedua kendala tersebut dapat diatasi jika kita bertanam dengan teknik hidroponik. Seperti tersirat dari namanya, teknik ini menggunakan air sebagai media utama untuk menumbuhkan tanaman. Bertolak dari pengalaman pribadi dan sejumlah bahan bacaan, penulis ingin berbagi teknik ini. Yuk, kenali cara asyik bertanam hidroponik berikut!
Teknik Hidroponik SederhanaÂ
Teknik hidroponik paling mudah dan sederhana dilakukan dengan memasukkan tanaman hias ke dalam wadah berisi air biasa atau-akan lebih baik-air bernutrisi. Kita dapat memotong batang tanaman atau memilih bagian tanaman yang sudah berakar untuk ditanam.
Banyak jenis tanaman hias yang dapat dikembangkan dengan hidroponik sederhana ini. Â Beberapa yang relatif cepat berkembang dengan perawatan minim adalah jenis sirih-sirihan (sirih gading, sirih kuning, dan sirih marble); sanseviera (lidah mertua); dracaena (bambu hoki/rezeki); dan bambu jepang. Â
Sementara untuk wadahnya dapat dipilih dari beragam jenis material, seperti vas bunga dari tanah, botol kaca atau plastik, gelas kaca, dan mug keramik. Saya sendiri memanfaatkan sejumlah gelas atau mug untuk menanam sirih-sirihan, bambu, dan sanseviera.
Agar tidak menjadi tempat berkembang biak jentik-jentik maka penggantian air perlu dilakukan secara rutin. Saat mengganti air kita dapat sekaligus mencuci akarnya, juga batang dan daunnya agar tanaman tampil bersih dan mengilat. Pemilihan wadah transparan yang memperlihatkan akar tanaman dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Cara lain yang juga tergolong sederhana dan banyak diterapkan adalah hidroponik sistem sumbu (wick) yang memanfaatkan hukum kapilaritas. Wadah yang digunakan dapat berupa plastik botol bekas yang dipotong menjadi dua. Pada potongan bagian atas ditambahkan kain atau sumbu yang dimasukkan pada leher botol. Â Â
Nantinya kedua bagian tersebut saling ditangkupkan. Bagian bersumbu menjadi tempat menanam benih, sedangkan potongan yang lain sebagai wadah air atau larutan bernutrisi. Kita bisa berkreasi dengan berbagai wadah yang sesuai. Â Sejauh saya tahu di pasaran daring juga tersedia botol siap pakai untuk menanam dengan teknik hidroponik sumbu ini. Sistem hidroponik ini berpotensi mengurangi berkembangnya jentik-jentik dalam air.