Dokter Daniel Nugroho Setiabudhi, pemilik Bandeng Juwana Elrina Semarang telah berpulang. Kabar duka itu saya terima di grup Whatsapp teman-teman sekelas di masa SMP pada 9 September 2020. Kebetulan salah seorang anggota grup adalah putri bungsu almarhum. Tak urung duka mendalam pun turut meliputi kami semua. Sedikit banyak kami pernah bersentuhan dengan kebaikan dr. Daniel yang juga menjadi figur panutan. Â Â
Dokter Daniel Sosok yang Ramah dan PeduliÂ
Di antara rasa duka, kami pun ikut berbangga pernah ada sosok sehebat dr. Daniel di Kota Semarang tercinta. Semua orang yang pernah mengenalnya dengan baik pasti memberikan apresiasi positif. Tak kurang segenap kolega dan para pasiennya, para karyawan, tukang parkir, bahkan mereka yang hanya sesaat berelasi dengan almarhum.
Dokter Daniel Nugroho Setiabudhi dikenal sebagai sosok yang ramah, murah hati, juga sangat peduli terlebih kepada sesama yang berkesusahan. Dokter yang pada periode 1970-1990 pernah menjabat Kepala Rumah Sakit Kusta Jawa Tengah ini dikenal aktif melakukan pelayanan di lingkungan gereja dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Dari wawancara Tribun Jateng (Juli, 2015) diketahui bahwa dokter yang sempat memimpin Balai Pengobatan Bethesda di Jalan Sompok Lama, Semarang ini senang bila dapat mengenal banyak orang. Ia juga senang bila berkesempatan mengobati pasien yang kurang mampu karena baginya demikianlah hakikat profesi dokter yang sebenarnya.
Diketahui pula bahwa sosok bersahaja yang juga menjadi pengurus Yayasan RS Panti Wilasa ini tidak memiliki rencana yang hebat selain ingin terus melayani sampai akhir hidupnya. Ternyata cita-citanya yang luhur tersebut diberkati oleh Tuhan.Â
Sebagai pemimpin, dr. Daniel dikenal sangat peduli pada para karyawan, tak pernah enggan melayani, juga seorang pendengar yang baik. Dokter Daniel menyertakan kasih dalam gaya kepemimpinannya. Ia juga dikenal sangat bijaksana dan senantiasa memegang prinsip kejujuran.
Tidak hanya suka berbagi atau menolong sesama yang kekurangan secara finansial, tetapi dr. Daniel juga sosok yang tak pelit berbagi ilmu. Sebagai bentuk kepedulian pada kewirausahaan di masyarakat, dr. Daniel pun tak segan membagikan ilmunya kepada siapa pun yang mau belajar. Utamanya ilmu tentang pembuatan bandeng presto dan seluk-beluk bisnis kuliner.
Dokter Daniel dan Inovasi Bandeng Presto
Bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya keberadaan Pusat Oleh-Oleh Khas Semarang dan Jawa Tengah "Bandeng Juwana Elrina" di Jalan Pandanaran tentu sudah sangat familier. Bahkan tak asing lagi bagi mereka yang pernah mengunjungi Kota Lumpia. Boleh dibilang pusat kuliner "Bandeng Juwana Elrina" sudah menjadi salah satu ikon kota Semarang.
Di sepanjang Jalan Pandanaran Semarang ada banyak toko yang menjual bandeng presto dan aneka oleh-oleh khas Semarang dan Jawa Tengah. Padatnya pengunjung di kawasan kuliner ini pada musim liburan bahkan bisa membuat tukang parkir kewalahan. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa dari sekian banyak toko, "Bandeng Juwana Elrina" memang relatif paling ramai. Â Â