Pernah saya merasa kesal saat seorang teman mengembalikan buku yang dipinjamnya dalam keadaan banyak lipatan di sudut atas halaman. Untuk sebagian orang mungkin masalah sepele, tetapi bagi saya ini menyebalkan. Sekejap saya bisa terus ngedumel--kenapa harus dilipat; kenapa tidak mencari sobekan kertas atau apa pun untuk dijadikan pembatas; kenapa ini-itu; dan seterusnya. Â
Faktanya banyak orang seperti saya yang tidak rela jika bukunya--diktat, novel, komik, agenda, atau buku apa pun--menyisakan bekas lipatan pada sudutnya sebagai "batas baca". Terlebih lagi seseorang yang sangat menyayangi buku-bukunya.Â
Meskipun sederhana, pembatas buku (bookmark) ternyata sangat berguna.
Karenanya saya sangat antusias ketika Widhi, saudari saya, memberikan sebuah pembatas buku. Bukan pembatas buku biasa, tetapi hasil kreasinya. Materialnya pun tidak biasa, bukan dari kertas, kain, atau pita, tetapi dari kawat berwarna. Bentuknya juga "unyu bingit".
Â
Perajin Bookmark dan Aneka Handicraft
Berangkat dari hobi membaca serta kesibukannya mengelola lapak buku dan benda rohani, Widhi terinspirasi membuat pembatas buku (bookmark). Jika sebelumnya dibuatnya dari rajutan, pita, dan manik-manik; suatu kali dia berkreasi dengan material kawat.
Ternyata pembatas buku kawat buatannya juga diminati orang lain, setidaknya keluarga, kerabat dan teman-teman. Karena itulah kemudian dia memasukkan pembatas buku kawat sebagai produk/kreasi terbaru dalam daftar kerajinan tangan (handicraft) yang dijualnya. Kebetulan dia memang menekuni pembuatan aneka kerajinan tangan. Aneka kerajinan tangan yang dibuatnya antara lain dompet dan kreasi rajut lain; aneka kombinasi manik-manik plastik/kayu, tali nilon/kulit, dan kawat, seperti rosario, gelang, kalung, gantungan kunci, termasuk pembatas buku.
Faktor pertama adalah passion, ketekunan, dan kreativitas dalam berkreasi yang harus terus diperkuat. Faktor kedua adanya kesadaran dalam memanfaatkan peluang atau terjun dalam kegiatan e-commerce. Faktor ketiga adanya dukungan kuat dari industri logistik.
Passion, Ketekunan, dan Kreativitas