Mohon tunggu...
Dwi Cahyono
Dwi Cahyono Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Sains di dalam Al-Quran

26 Desember 2017   11:27 Diperbarui: 26 Desember 2017   12:16 7291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Q.S Al Baqarah ayat 164 )

Salah satu keajaiban Al-Qur'an adalah terpeliharanya keaslian isi. Al-Qur'an tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan (14 abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti. Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah termaktub dalam Al-Qur'an yang datang sebelum penelitian diadakan. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah SWT yang Kuasanya tiada batasnya. Berikut Fakta ilmiah yang terhimpun dari beberapa sumber, dimana berbagai penemuan ilmiah sampai saat ini sesuai dengan ayat-ayat dalam Al-Qur'an :

Sidik Jari Manusia

Setiap manusia, termasuk mereka yang terlahir kembar identik memiliki pola sidik jari yang khas dan berbeda sengan yang lainnya. Dengan kata lain salah satu tanda pengenal manusia terdapat pada ujung jari mereka.

Di akhir Abad 19, keunikan sidik jari ditemukan, sebelumnya mayoritas orang menganggap jika sidik jari adalah lengkukan-lengkukan biasa tanpa makna khusus. Namun, 14 abad yang lalu, melalui Al Quran, Allah merujuk sidik jari, yang pada waktu itu tak menarik perhatian orang dan mengarahkan kepada kita tentang pentingnya sidik jari yang baru akhir-akhir ini kita pahami

Hal tersebut juga dijelaskan dalam salah satu ayat Al Quran di surah Al Qiyamah, yang isinya:

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya ?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna."( Q.S Al Qiyamah ; 3-4)

Sedikit Oksigen di ketinggian

Kita sungguh sangat beruntung, karena di bumi ini tersedia udara segar yang dapat kita hirup dengan bebas. Namun, semakin kita menaiki tempat yang lebih tinggi, semakin sedikit pula kadar oksigen yang dapat kita hirup. Misalnya jika kita menaiki gunung yang tingginya berkilo-kilo meter dari permukaan laut, jika kita tidak menggunakan alat bantu bernafas seperti tabung oksigen untuk bernafas, kita akan semakin sulit untuk menghirup udara, sehingga dada kita terasa amat sesak.

Gravitasi Bumi
Gravitasi sendiri dapat diartikan sebagai antara partikel yang memiliki massa yang terdapat di Alam semesta. bumi yang memiliki massa yang sangat besar memiiki gaya gravitasi yang besar yang menarik benda dan makhuk yang berada dipermukaanya maupun benda disekitarnya misalnya bulan , meteor, dan sateit buatan.

Fenomena tersebut juga terkandung di dalam Al qur'an ;

"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang." (QS. Luqman :10)

Penciptaan Manusia Dalam 3 Tahap 

Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.

"Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" ( Q.S Az Zumar ayat 6 )

Tahap Pre-embrionik

Pada tahap ini zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.

Tahap Embrionik

Tahap ini berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut "embrio". Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.

Tahap fetus

Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Garis Edar Tata Surya 

Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720.000 km/jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.

Selain matahari, semua planet, satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Mengenai Fenomena tata surya dan garis edar sudah tertulis di dalam Al quran, antara lain dalam surah Al Anbiya ayat 33 dan surah yasin ayat 38-40;

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al Anbiya:33)

"Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."(QS Yaa Siin: 38-40)

Demikianlah pembahasan iniSecara teknis, tentang apa yang di firmankan Allah di dalam Alquran sangat bersesuaian dengan hasil penelitian para ilmuwan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun