Hari semakin senja…..,
Aku tetap duduk bersimpuh dan bertahan menunggu kehadiranmu ……
hari ini terasa sangat lama…….
kupandangi terus jalan itu…….
tiba-tiba kulihat engkau berjalan tenang. melambaikan tangan menuju ke arahku…..
lega rasanya….kusambut dengan senyuman….
dia selalu tersenyum…….
Kemudian dengan lembut dia menyapa…..
“Kenapa mencemaskan aku……
aku selalu menyayangimu….
aku selalu hadir dikala suka dan dukamu…….., “
dan tiba tiba semilir angin senja menerpa wajahnya……
menyibakkan sinar kemuliaan dan keagungan diwajahnya
Sejenak dia membisu……
“Aku tau……..engkau merasa sangat bersalah kepadaku ……..
engkau menangggung beban berat karena kesalahanmu ………..
tapi aku selalu menyayangimu….,
dan maafku seluas samudra untukmu….
janganlah engkau berprasangka buruk kepadaku….
janganlah engkau semakin menjauh dariku ……… “ katanya
Aku semakin lega…..
kutarik nafasku dalam dalam….
benar-benar terasa nikmat hembusan angin di senja ini….…
Kurasakan kembali kesegaran udara berjalan mengalir keseluruh tubuhku…….
perlahan lahan….segaar…….
aah…aku ternyata masih bisa bernafas dengan sempurna…...
Ya Allah….Alhamdulillah…..,
Alhamdulillah……,
Aku masih hidup….dan masih diberi kenikmatan hidup……..
Kemudian dia berkata lagi dengan sangat santun….
“Kehidupan ini laksana permainan yang harus diwaspadai…….
Ia dapat menyulut kekejian…., kepedihan….. dan bencana….”.
Kupandangi kembali langit…… yah..…hari semakin senja…….
Kenapa saat bersamanya selalu seperti ini….
terasa begitu cepat waktu berlalu….
Diraihnya tanganku …..…. dan digandengnya aku menyusuri jalan itu……
Aku tersenyum…..menurut….patuh ……..
bahagia….hatiku seolah tersihir…..
merasakan kedamaian yang luar biasa …….
seperti inilah rasanya genggaman tangan ibuku diwaktu kecil…….
kembali dia berkata ……
”Bersabarlah ………berlatihlah untuk menjadi sabar………
apapun yang pernah dilahirkan akan berakhir dengan ketiadaan……..
itu pasti….. dan ada saatnya tiba…….. “
Ditatapnya aku dengan lembut ..,seolah takut aku menangis….tetapi ingin tetap meyakinkan aku…..
"Kendalikan diri…..karena jalan keluar ada di tangan Sang Pencipta……”
Kutarik kembali nafasku dalam dalam......,kunikmati kebahagiaan ini....
begitu sempurna nasihatnya…….
Aku terus berjalan….dan berjalan bersamanya…….
tetapi waktu begitu cepat berlalu ……….
Tanpa kusadari…..aku sudah jauh berjalan ………
aku sudah hampir sampai…..dan hari semakin gelap…….
Terdengar kumandang suara adzan ….……,
“Ayolah ……, aku kan selalu ada untukmu,” katanya……….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H