Mojokerto, 28 Desember 2023 -- Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.
Mahasiswa tidak hanya bisa mengikuti KKN saja, tetapi juga dapat dikonversi melalui salah satu program MBKM yaitu Kampus Mengajar, yang di mana Kampus Mengajar mengabdi dan membawa perubahan dalam dunia pendidikan dengan melibatkan guru dan siswa sebagai target program ini.
Saya Dwi Ria Maya Hapsari Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah salah satu peserta program Kampus Mengajar angkatan 6 yang berlangsung pada 14 Agustus hingga 1 Desember 2023. Saya ditempatkan di SDN Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu program kerja yang saya laksanakan selama penugasan adalah pelatihan calistung (Baca, tulis, hitung). Pelatihan Calistung merupakan salah satu inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa SDN Tanjungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Perpustkaan sekolah agar perpustkaan dapat beroperasi dengan baik dengan adanya kunjungan dari para siswa.
Banyak siswa siswi yang sudah pandai dalam berhitung maupun menulis, namun, masih ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam calistung (baca, tulis, hitung). Kurangnya kesadaran dan motivasi dari orang tua merupakan salah satu faktor yang menghambat anak-anak untuk kesulitan dalam menguasai kemampuan calistung. Karena beberapa siswa yang belum bisa membaca dan menulis maupun susah dalam memahami itu membuat mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 6 ingin membantu proses belajar di sekolah.
Siswa-siswi yang tergabung adalah berasal dari kelas 4,5 dan 6. Salah satu metode yang digunakan adalah metode membaca dan menulis ulang. Di mana mereka harus membaca satu kalimat penuh sampai benar-benar lancar kemudian mereka harus menulis ulang apa yang sudah mereka ingat tadi.Â
Dengan menggunakan metode ini mereka berhasil mengenali huruf dengan mudah dan bisa memahami tulisan apa yang mereka tulis. Setelah mereka menulis, tentunya kami meminta kembali untuk membaca apa yang sudah mereka tulis, sehingga sedikit demi sedikit mereka akan paham huruf dan bisa membaca beberapa kata.
Pelatihan calistung dilaksanakan guna untuk membantu memberikan pelatihan kepada siswa-siswi yang masih lambat atau kesulitan membaca, menulis dan berhitung. Harapannya dengan begitu Sekolah tersebut lebih maju dan berkualitas dengan siswa yang cukup baik karena dengan adanya bantuan dan pendampingan dari mahasiswa Kampus Mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H