Mohon tunggu...
Dwi Kuncoro Hadi
Dwi Kuncoro Hadi Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah Dasar

Hidup adalah perbuatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Kompetensi Tolak Peluru Gaya Ortodoks dengan Pull Up

4 Januari 2023   08:21 Diperbarui: 4 Januari 2023   08:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendidikan jasmani  harus mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak. Membuat anak mampu mengetahui bagaimana ketrampilan gerak dipelajari dari tingkatan yang paling mudah ke tingkatan yang lebih sulit. Dengan demikian, seluruh gerakan yang dipelajari tersebut dapat bermakna. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi (Samsudin, 2008:2). Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman, bukan karena pengaruh faktor keturunan atau kematangan (Lutan , 2002:3). Perubahan yang diharapkan bersifat melekat atau permanen.

Tolak peluru salah satu materi dasar atletik yang wajib dikuasai siswa secara teori maupun praktek. Tolak peluru olahraga yang menggunakan alat berupa bola besi dengan cara mendorong atau di tolak sejauh-jauhnya (Munasifah,2008 : 45).Dengan menggunakan media berupa bola yang terbuat dari besi dan pola gerakan seperti melontarkan itulah  olahraga atletik  ini bernama tolak peluru.  Teknik yang dipakai  siswa SDN 3 Nguneng pada saat menolak peluru masih sering diartikan sebagai gerakan melempar. Harus dipahami terlebih dahulu bagaimana cara melakukan tolakan yang baik dan benar. Ada dua cara melempar bola tolak peluru,  teknik  gaya ortodoks yang melempar menyamping dan teknik gaya obrien yang artinya melakukan lemparan membelakangi. Masing-masing memiliki gerakan dasar mulai dari awalan sampai proses tolakan yang berbeda,

Gaya ortodoks adalah merupakan teknik menolak dengan cara menyamping (Munasifah,2008 : 45) Garis besar teknik tolak peluru gaya  ortodoks dibagi menjadi tiga tahap, yaitu gerakan awalan, teknik tolakan, dan gerakan akhir. Cara melakukan teknik  gaya ortodoks : 1) Pegang dan letakkan peluru diatas bahu tepatnya dibawah dagu. 2)Sikap badan sedikit dicondongkan ke arah samping, tumpukan berat badan pada salah satu kaki. 3)Posisikan kaki kanan dibelakang lingkaran dan kaki kiri disamping kiri selebar badan. Kaki kiri sejajar dengan arah tolakan. 4)Ayunkan kaki kiri terlebih dahulu, diikuti dengan tolakan kaki kanan kearah lemparan sampai mendarat ditengah lapangan. 5)Ketika kaki kanan sudah mendarat posisikan badan mencondong kearah samping kanan. 6)Posisi bahu kiri lebih tinggi dibandingan bahu kanan namun letak lengan kiri tetap seperti semula.

Pull up  suatu bentuk latihan kekuatan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan massa otot.  Latihan ini bermanfaat membentuk tubuh, terutama otot lengan dan tubuh bagian atas. Cara  melakukannya dengan menggantungkan tubuh ke sebuah medium tumpuan yang cukup kuat, contohnya pull bar atau palang tunggal yang memang sudah didesain khusus untuk melakukan gerakan ini. Dengan menggunakan kedua tangan, tubuh diangkat dan diturunkan secara berulang-ulang. Langkah melakukan pull up: a)Pegang bar pull up dengan telapak tangan menghadap kedepan. b)Tarik berat badan  keatas sampai dagu sedikit diatas bar.  c)Turunkan badan  sampai tangan  hampir terentang secara penuh. d).Lakukan pull up lagi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, dengan pull up tolak peluru gaya ortodoks bagi siswa kelas IV semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022 di SDN 3 Nguneng di Kabupaten Wonogiri mengalami peningkatan. Hasil tes siklus I diperoleh sebanyak 8 siswa (57,14%) tuntas belajar dan 6 siswa (42,85%) belum tuntas belajar. Pada hasil tes siklus II menunjukkan 13 siswa (92,85%) tuntas belajar dan 1 siswa (7,14% ) belum tuntas belajar. Berdasarkan hasil rerata yang diperoleh tersebut dapat dikatakan terjadi peningkatan 35,71% pada siklus II dari siklus I.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun