Mohon tunggu...
Dwi Indah Fatmawati
Dwi Indah Fatmawati Mohon Tunggu... Guru - just me

Just an ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Belum Bisa Membaca, Tanggung Jawab Siapa?

2 April 2023   08:56 Diperbarui: 2 April 2023   09:14 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca adalah salah satu keterampilan dasar yang wajib dikuasai oleh siapapun. Membaca menjadi prasayarat dasar agar kita dapat mempelajari berbagai ilmu yang ada. Permasalahan akan mulai muncul jika masih ada anak yang belum bisa membaca di tingkat sekolah dasar. Jika anak masih di kelas 1, mungkin masih bisa dimaklumi karena seperti yang telah diamanatkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa siswa baru kelas 1 SD tidak wajib dapat membaca, mengingat masih ada anak-anak yang belum berkesempatan merasakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Masalah akan timbul kemudian jika anak tersebut telah melampaui pembelajaran di kelas 1 tapi mereka masih belum dapat membaca dengan baik dan lancar. Lantas kepada siapakah tanggung jawab ini diberikan ? 

Secara umum tanggung jawab anak untuk dapat membaca dengan lancar tidak hanya berada pada pundak guru kelas. Orang tua pun memegang peranan dalam membantu anak untuk dapat belajar membaca dengan baik. Guru dan orang tua harus berkolaborasi dalam rangka mendongkrak kemampuan dan kelancaran membaca pada anak. Di sekolah guru akan membimbingnya dan di rumah orang tua juga wajib meluangkan waktu meskipun hanya menemani dan menyemangati mereka. 

Mengajarkan membaca pada anak-anak memang membutuhkan kesabaran yang ekstra. Guru dan orang tua harus pandai-pandai memilih metode dan strategi agar anak dapat membaca dengan lancar. Seperti yang telah saya kemukakan di awal, membaca adalah prasyarat dasar agar anak dapat mempelajari berbagai bidang ilmu yang lain, maka keterampilan membaca menjadi sebuah keterampilan penting yang wajib dikembangkan.

Guru dan orang tua perlu memberi contoh bahwa membaca itu menyenangkan. Menyediakan buku-buku cerita bergambar yang menarik akan dapat membuat anak menyukai kegiatan membaca. Sebaiknya kita memulai hal ini semenjak dini. Memperkenalkan buku-buku cerita kepada mereka, membacakan cerita sebelum tidur juga akan membuat anak tertarik pada buku dan membaca. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru daripada mendengarkan perintah, jadi sebaiknya orang tua dan guru memberikan contoh bahwa membaca itu asyik dan menyenangkan.

Jika dalam usia tertentu anak masih belum dapat membaca dengan lancar, maka tanggung jawab ini berada di kedua belah pihak, guru dan orang tua. Apabila memang ada kebutuhan khusus dari siswa atau anak yang memang telah ditentukan oleh pendapat profesional, misal mengalami disleksia atau apapun, guru dan orang tua masih tetap wajib untuk membelajarkan membaca kepadanya. 

Tentu saja dengan saran dan pendapat dari ahlinya. Jadi antara guru dan orang tua tidak boleh saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Mereka harus bekerjasama karena anak atau siswa adalah amanah yang harus kita jaga dan didik agar dapat menjadi manusia sejati yang berdampak baik bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun