Tahun ajaran 2022-2023 telah dimulai. Per tanggal 18 Juli 2022 kemarin, siswa-siswa dari berbagai jenjang sekolah sudah mulai kembali masuk ke sekolah. Kebijakan pembelajaran tatap muka 100% telah membuat semua siswa dan orang tua siswa bersemangat kembali ke sekolah.
Persiapan masuk sekolah pun diwarnai dengan berbagai cerita. Berbelanja perlengkapan sekolah seperti tas, buku, pensil, sepatu, dan seragam baru menjadi kegiatan yang seolah-olah wajib dipenuhi oleh masyarakat. Mereka berbondong-bondong mendatangi toko buku, toko seragam, dan toko sepatu untuk mencari kelengkapan bersekolah bagi putra dan putrinya masing-masing.
Antusiasme kembali ke sekolah sangat terasa tahun ini. Setelah dua tahun kemarin, pembelajaran hanya dapat dilaksanakan secara daring dan tatap muka terbatas, tahun ini sekolah mulai berangsur-angsur kembali berjalan normal. Siswa sudah mulai masuk 100% dan hampir semua kegiatan sekolah dilaksanakan secara normal. Meskipun protokol kesehatan masih harus dilaksanakan secara ketat, tetapi hal ini tidak mengurangi rasa antuasisme siswa dan orang tuanya untuk kembali ke sekolah.
Banyak pihak yang bersyukur akan kembali normalnya pembelajaran di sekolah. Siswa, orang tua, dan guru semuanya merasa berbahagia. Memang pandemi covid-19 kemarin telah membuat pendidikan hampir lumpuh. Pembelajaran tatap muka terhenti dan digantikan dengan pembelajaran daring. Kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring sangat banyak dan kompleks sehingga banyak sekali terjadi learning loss dan ketidak efektifan pembelajaran.
Jelang hari pertama masuk tahun ajaran baru. Suasana sungguh meriah, keramaian di toko semakin terlihat. Di salah satu Toko peralatan sekolah besar di kota saya, keramaian hingga mencapai jalan raya. Jalan raya di depan toko macet akibat banyaknya kendaraan pelanggan yang keluar masuk area toko. Suasana di dalam toko tentu lebih ramai lagi, keramaian ini menyebabkan pihak toko terpaksa menutup toko lebih awal agar tidak ada kerumunan yang berlebihan. Pandemi memang sudah mereda tapi covid-19 belum benar-benar musnah.
Pada akhirnya hari pertama masuk sekolah dan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu. Siswa dan orang tua dengan semangat berangkat mengantarkan putra-putrinya masuk ke sekolah baru dengan baju baru, sepatu baru, tas baru dan hampir semua perlengkapan yang serba baru.
Pagi-pagi semua sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Jalanan pun mulai ramai dengan siswa-siswa berseragam yang hendak berangkat ke sekolah. Ada yang berangkat sendiri, ada pula yang diantarkan oleh orang tuanya.
Mereka berangkat untuk mencari ilmu. Mereka berharap untuk mendapat pendidikan yang baik di sekolah dan menjadikan sekolah sebagai tempat menimba ilmu agar mereka kelak dapat menggapai apa yang mereka cita-citakan.
