Panggilan PPG untuk GTT, Dilema Baru?

Pemerintah dalam upayanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama bagi guru yang telahbertahun-tahun mengabdi mencerdaskan anak bangsa menyelenggarakan sebuah program yang bernama program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan (Daljab). 

Program ini adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru agar mereka mendapatkan sebuah sertifikasi atau pengakuan atas kemampuan mengajar mereka. Jika seorang guru telah mendapatkan sertifikat pendidik, maka mereka berpeluang untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru atau TPG.

PPG sendiri tidak didominasi oleh guru yang sudah berstatus ASN (PNS dan P3K). Semua guru baik yang sdh PNS maupun masih GTT, mengajar di lembaga negeri atau swasta mempunyai kesempatan untuk mengikuti program PPG ini asalkan data mereka telah tertera di Dapodik dan memiliki akun SIMPKB yang sekarang telah diintegrasikan dengan akun belajar.id. 

Semua guru yang hendak mendaftar PPG Daljab adalah semua guru yang telah memiliki data seperti diatas, mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), aktif mengajar selama 2 tahun dan berusia setinggi-tingginya adalah 58 tahun.

Hal ini merupakan sebuah hal yang menggembirakan bagi para guru, karena dengan mengikuti PPG dan mendapat Sertifikat Pendidik maka mereka akan mendapat TPG yang artinya kesejahteraan mereka akan meningkat. 

Sebuah hal yang patut diperjuangkan terutama bagi para GTT. Sebuah hal yang menggembirakan pula bagi saya sebagai salah satu guru senior di sekolah saya mendengar bahwa rekan-rekan GTT berkesempatan untuk mendapat panggilan mengikuti PPG Daljab.

Semua rekan GTT baik di sekolah saya maupun di banyak sekolah lain merasa gembira dan senang dengan kabar pemanggilan ini. Mereka berusaha mempersiapkan segala sesuatu seperti berkas-berkas, kemudian mengecek akun secara berkala agar tidak ketinggalan informasi, dan lain sebagainya. 

Jadwal seleksi pun menjadi hal yang menjadi perhatian mereka, karena yang terpanggil harus menjalani pretes terlebih dahulu sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta PPG Daljab.

Jika sewaktu tahun 2015 dulu, saya dan rekan-rekan guru menjalani pretes yang terorganisir oleh Dinas Pendidikan sehingga waktu dan tempat dikelola oleh Dinas Pendidikan. 

Beberapa SMA dan SMK serta sekolah-sekolah yang mempunyai lab komputer dan server yang kuat dijadikan tuan rumah bagi penyelenggaraan pretes. 

Di tahun 2022 ini pretes dilaksanakan secara mandiri melalui platform daring. Para calon peserta pretes harus menginstal aplikasi prestes di laptop yang telah ditentukan spesifikasinya, harus menyiapkan tripod, paket data, dan lain-lain.