Mohon tunggu...
Dwi Indah Fatmawati
Dwi Indah Fatmawati Mohon Tunggu... Guru - just me

Just an ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu Gorok 3 Anak

23 Maret 2022   05:03 Diperbarui: 23 Maret 2022   05:07 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan sebuah berita tentang seorang ibu yang tega menggorok ketiga anaknya. Satu diantara anak tersebut tidak dapat tertolong dan harus meregang nyawa, sedangkan dua anak yang lainnya tertolong namun masih dalam keadaan kritis. Sungguh miris, seorang ibu tega membunuh bahkan dengan cara yang cukup keji yakni menggorok leher darah dagingnya sendiri.

Kejadian tersebut dipergoki warga karena suara anak-anak yang meminta tolong. Warga lantas mendobrak pintu rumah pelaku dan menemukan pelaku bersama ketiga anaknya yang telah terluka. KU, demikian inisial pelaku. 

Dalam sebuah video yang beredar di masyarakat, nampak KU yang berada di balik jeruji penjara mengaku bahwa dia tidak gila. Dia melakukan hal tersebut karena mendapat bisikan ghaib. 

Dia harus membunuh anaknya agar anaknya selamat dari kesulitan hidup dan kemiskinan. Masih dalam video singkat tersebut, KU mengaku sejak kecil sering dikurung oleh orang-orang di sekitarnya termasuk ibunya sendiri.

Hingga sekarang polisi belum dapat menentukan motif pasti dari pelaku, karena kondisi kejiwaan pelakuyang  masih belum stabil sehingga pernyataanya masih berubah-ubah. Polisi juga menggandeng ahli kejiwaan untuk mengobservasi keadaan pelaku karena diduga pelaku mengalami depresi atau gangguan jiwa.

Sebagai sesama ibu, saya berharap jika memang mbak KU ternyata benar-benar mengalami gangguan jiwa maka akan ada penanganan yang serius terhadap kondisi kejiwaannya tersebut agar mbak KU dapat stabil kondisi jiwanya dan tidak membahayakan orang-orang yang berada di sekitarnya. Tetapi apabila ternyata dalam pemeriksaan ternyata normal dan memang sengaja melakukan pembunuhan maka dia harus dihukum seberat-beratnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun