Mohon tunggu...
Dwi astuti
Dwi astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kefektifan Model Pembelajaran PjBL/Project Based Learniang untuk Peningkatan Keterampilan Menulis

19 Februari 2024   09:10 Diperbarui: 19 Februari 2024   09:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Nia Rohayati ( 2023 : 5 ) menulis merupakan kegiatan pengungkapan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup secara tertulis dan dipahami orang lain sehingga sebuah tulisan akan memberikan masukan tertentu. Keterampilan menulis peserta didik perlu dilatih agar mereka memiliki keterampilan menulis dengan baik. Menurut Aegustinawati (2017: 174) Di antara empat keterampilan berbahasa yang dikuasai manusia, menulis merupakan keterampilan paling rumit. Tak salah jika keterampilan ini diperoleh paling akhir setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca.

Sekait dengan hal itu, berdasarkan hasil pembelajaran peserta didik kelas VII pada tahun pelajaran 2023/ 2024 dengan jumlah 20 peserta didik untuk keterampilan menulis masih rendah. Salah satunya pada keterampilan menulis teks prosedur. Tebukti dari hasil nilai yang didapat peserta didik pada kelas tersebut masih banyak yang belum mencapai KKTP /Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur  peserta didik kelas VII SMP N 1 Watukumpul dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu karena 1). Peserta didik kurang dan bahkan tidak memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. 2). Peserta didik mengantuk, tidak semangat, dan tidak aktif mengikuti pembelajaran. Kebanyakan diam saat ditanya kembali tentang materi yang dipelajari. 3). Pendidik menggunakan model pembelajaran konvensional/ ceramah.

Jadi selama ini yang mempengaruhi rendahnya keterampilan menulis teks prosedur pada kelas VII SMP N 1 Watukumpul tersebut yaitu dari faktor peserta didik dan pendidik itu sendiri. Dari faktor peserta didik selama ini mereka kurang termotivasi dalam pembelajara. Mereka terbiasa dengan mengerjakan tugas secara instan dengan cara browsing dari HP, sehingga ketika mereka dihadapkan pada projek secara nyata untuk diselesaikan mereka masih kesulitan. Sedangkan dari faktor pendidik, selama ini pendidik belum menggunakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi. Selama ini pendidik menggunakan model konvensional / ceramah dalam pembelajaran. Pendidik enggan untuk mengembangkan/ menggunakan model pembelajaran inovatif. Padahal peran pendidik memiliki tanggung jawab dalam proses dan hasil pembelajaran yang aktif dan efektif. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif tujuan pembelajaran dan hasil belajar tercapai sesuai yang diharapkan. Peserta didik akan dapat mengembangkan kerangka yang dibuat menjadi teks prosedur  berdasarkan strukturnya dengan benar .

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Ternyata model pembelajaran Project Based Larning (PjBL) tepat dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur  peserta didik kelas VII SMP N  Watukumpul tahun pelajaran 2023 / 2024. Adapun pembelajaran model  PjBL / Project Based Lerning langkah - langkahnya adalah:

(10 Menit)Pendahuluan 

Pendidik membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama.  (BerimanBertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhak mulia)

Pendidik mengecek kehadiran peserta didik.

Pendidik melakukan apersepsi,  motivasi, dan memberikan pertanyaan pemantik tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini.

Berdasarkan pendahuluan yang disampaikan pendidik, Peserta didik meniliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan tulis. (C4).

Pendidik membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok dengan memperhatikan keheterogenan jenis kelamin dan kemampuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun