Mohon tunggu...
Dwi Noviyanti
Dwi Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menulis sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 Kelompok 38 II Pengolahan Jamur Tiram Menjadi Jamur Crispy Aneka Rasa

1 September 2021   23:45 Diperbarui: 1 September 2021   23:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gambaran Desa Sukorambi, Jember

Desa Sukorambi terletak di Kecamatan Sukorambi yang secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Jember. Desa Sukorambi memiliki luas wilayah 1.112,65 hektar yang terbagi menjadi 3 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Manggis, dan Dusun Curahdami. Terdapat 27 RW dan 73 RT dengan total penduduk sebanyak  11.597 jiwa atau 4.617 kepala keluarga (KK). Jarak Desa Sukorambi dengan pusat kota hanya berkisar 6-7 kilometer.

Luasnya lahan pertanian di Desa Sukorambi membuat mata pencaharian warga Desa Sukorambi didominasi sebagai petani. Tanah yang subur menjadikan petani dapat menanam berbagai jenis tanaman dari tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Khususnya di Dusun Krajan warga masyarakatnya  lebih suka menanam padi dan tanaman sayur seperti kangskung, sawi dan kenikir. Mata pencaharian lain dari masyarakat di Desa Sukorambi ialah pedagang, industri kerajinan, guru, pekerja pabrik, guru, pegawai pemerintah, dan lain-lain.

Indikasi Permasalahan

Terjadinya pandemi covid 19 yang belum berakhir sampai saat ini menimbulkan dampak yang semakin besar terhadap manusia. Salah satu dampak yang begitu besar yaitu pada sektor perekonomian masyarakat yang semakin merosot khususnya bagi masayarakat menengah ke bawah. Hasil panen yang murah, pelanggan dan permintaan menurun, pengurangan keryawan, dan masih banyak lainnya. Hal ini tentu juga dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka menghadapi pendemi covid-19 ini. Sebagai masyarakat biasa hanya bisa tetap menjalankan rutinitasnya tanpa melanggar aturan demi mempertahankan kehidupannya.

Melihat berbagai kondisi masyarakat yang semakin terpuruk, saya Dwi Noviyanti, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Viilage 3 mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dengan judul program kerja "Pengembangan Wirausaha Baglog Jamur Tiram Sebagai Upaya Peningkatan Income". Sasaran saya adalah salah satu pengusaha UMKM baglog jamur tiram di Dusun Krajan, Desa Sukorambi. Pada saat ini, kondisi pendapatan sasaran menurun hingga 50% dikarenakan dampak oleh adanya pandemi covid-19.

Program Kerja (Proker) KKN Back to Village 3

Hal pertama yang saya lakukan ialah melakukan identifikasi kegiatan usaha baglog jamur tiram untuk menentukan program kerja yang tepat dalam mencapai tujuan dilaksankannya KKN ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Usaha baglog jamur tiram ini sebelum pandemi berjalan lancar dengan pelanggan dari beberapa kecamatan lain yang memiliki permintaan cukup tinggi. Namun dikarenakan merosotnya permintaan pasar, para pelanggan akhirnya juga menurunkan jumlah permintaan baglog. 

Kendala lain dari usaha ini adalah pembibitan yang gagal, yang akhirnya dimanfaatkan untuk budidaya sendiri dan menjualnya kepada masyarakat sekitar. Bahkan, jika baglog yang gagal cukup banyak maka pemiliki usaha akan membuangnya tanpa ada pemanfaatan kembali. Mengamati kondisi usaha tersebut, maka saya memiliki beberapa program kerja yang diharapkan dapat membantu menaikkan pendapatan pemilik usaha di saat pandemi.

Jamur tiram yang dijual secara mentah kepada masyarakat akan diolah menjadi makanan jadi sehingga mampu menaikkan nilai jualnya. Mengolah jamur tiram menjadi jamur crispy adalah salah satu langkah yang saya ambil mengingat camilan merupakan makanan yang sering dicari oleh masyarakat. Jamur crispy ini akan dibuat menarik dengan menambahkan bubuk perasa seperti balado dan barbeque. Apalagi remaja saat ini sangat menyukai makanan-makanan ringan yang memiliki rasa pedas.

Tidak berhenti sampai disitu, saya akan melakukan pelatihan pembuatan logo dari kedua produk tersebut dan melakukan pengemasan yang praktis dan menarik. Logo atau brand dari suatu produk sangat mempengaruhi kualitas dari produk tersebut. Logo yang tertera pada produk dapat menjadi daya tarik bagi konsumen serta memudahkan konsumen untuk mengingat produk tersebut. Adapun rencana pengemasan yaitu dengan plastik ziplock bening yang bagian depan ditempeli dengan stiker logo/brand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun