Mohon tunggu...
Dwi Setya Ningrum
Dwi Setya Ningrum Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa IPB University

Hallo, saya Dwi Setya Ningrum. Saya akrab disapa Dwi. Saya adalah seorang mahasiswa dari salah satu kampus terbaik bangsa, IPB University. Selain sebagai mahasiswa, saya kerap mengikuti berbagai kegiatan seperti mengajar, lomba, dan pelatihan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merangkai Asa

7 November 2024   20:35 Diperbarui: 7 November 2024   20:54 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ketinggian yang sunyi, pesawat meluncur lembut menembus lautan awan putih yang membentang seperti karpet raksasa. Awan-awan itu tampak seperti lukisan hidup---berlapis, bertumpuk, dan membentuk formasi yang megah dan anggun. Saat pesawat terbang semakin tinggi, warna biru langit terlihat begitu dalam, menyatu dengan warna putih dari awan yang berarak, seakan melukiskan dunia tanpa batas.

Di antara hembusan angin dan dengung mesin, tersembunyi harapan-harapan yang terbang bersama penumpangnya. Harapan untuk bertemu orang-orang tercinta, harapan untuk meraih mimpi-mimpi yang telah lama dipupuk, atau harapan untuk memulai kembali di tempat yang jauh. Setiap kursi di dalam pesawat itu membawa cerita, membawa keinginan yang berbeda-beda.

Melihat keluar jendela, awan-awan itu tampak seperti menyambut dan mengiringi perjalanan ini. Ada keindahan yang damai dalam tiap gulungan awan, seolah mereka berkata bahwa perjalanan ini akan membawa pada sesuatu yang baik, sesuatu yang selama ini dicari. Ada ketenangan yang mendalam, seperti bisikan alam yang mengajak untuk tidak khawatir, untuk melangkah maju, dan mempercayakan harapan pada angin yang membawa.

Awan-awan yang luas itu mengingatkan bahwa hidup, seperti penerbangan ini, adalah perjalanan yang penuh misteri, kadang menyenangkan dan kadang menakutkan, tetapi selalu menjanjikan pemandangan indah jika kita melihat dengan hati yang terbuka. Di setiap awan, ada cerita, ada pelajaran, ada cermin bagi harapan yang dibawa.

Di setiap detik perjalanan ini, harapan menemukan tempatnya---di sela-sela langit yang luas, di antara awan yang setia mengiringi. Pesawat terus melaju, mengarungi lapisan udara yang hening dan bebas, seolah membawa pesan bahwa harapan pun harus dibiarkan melayang tinggi, mencari jalannya sendiri. Setiap orang yang terbang bersama membawa harapan yang berbeda, tetapi di ketinggian ini, mereka menyatu dalam satu semesta mimpi dan doa yang sama, berbisik lembut kepada angin yang mengiringi. 

Dalam setiap manusia, ada harapan yang unik, sesuatu yang terus membisikkan janji akan hari esok yang lebih baik. Ia adalah kekuatan yang memberi kita alasan untuk bangun di pagi hari, untuk melangkah maju meskipun jalan di depan terasa sulit. Harapan adalah perasaan yang sederhana, namun memiliki daya yang besar; ia adalah napas kehidupan yang membuat kita percaya bahwa apa yang kita cari, apa yang kita rindukan, sedang menunggu di ujung sana.

Dan ketika akhirnya pesawat ini mendarat, harapan-harapan itu kembali hidup, menyambut bumi dengan semangat baru. Perjalanan di atas awan memberi kekuatan untuk melanjutkan langkah, memberi keberanian untuk menggapai impian, dan meneguhkan bahwa, seperti pesawat yang melesat di antara langit dan awan, harapan akan selalu punya cara untuk terbang tinggi, melewati batas-batas yang mungkin tak terlihat, menuju ke tempat yang diimpikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun