Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak balita yang disebabkan kekurangan gizi jangka panjang yang terjadi sejak kehamilan hingga 24 bulan kehamilan. Salah satu tanda yang sering muncul pada anak yang mengalami stunting adalah penurunan kecepatan pertumbuhan pada anak khususnya balita. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan orang lain pada umumnya atau umurnya.Berdasarkan data dari Tim Percepatan Penurunan Stunting jumlah balita yang berisiko stunting di Indonesia sekitar 4.7 juta jiwa. Ada beberapa penyebab terjadinya stunting yaitu kurangnya pendidikan pada Ibu,makanan,air,sanitasi dan lingkungan. Namun menurut WHO  faktor utama penyebab  adalah kurangnya asupan gizi yang diserap oleh tubuh mulai dari kandungan Ibu dan berlanjut hingga lahir ke dunia.Stunting pada anak dapat menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan mental pada anak dan memiliki keterampilan intelektual yang lebih rendah. Dampak dari stunting sangatlah besar pada generasi yang akan datang oleh karena itu peningkatan stunting di Indonesia haruslah cepat dicegah dan ditangani. Pencegahan dini dapat dilakukan sebagai langkah pertama untuk mencegah stunting seperti memeriksa kandungan dan memantau pertumbuhan balita di Posyandu. Selain itu Ibu memiliki peranan yang pentiny yang berhubungan dengan gizi anak oleh karena itu memberikan pengetahuan atau edukasi  kepada ibu-ibu yang ada di Indonesia sangatlah penting.
Referensi:
WHO
KEMENKES
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/mcn.12617
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya