Mohon tunggu...
Dwi SafitriYulicha
Dwi SafitriYulicha Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

saya sorang guru PAUD tepatnya di jenjang TK, hobi saya berbagi pengalaman bersama siapaun dan mendengarkan musik, konten yang saya sukai tentang dunia anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Literasi Membaca Kata melalui Media Pohon Baca pada Anak Usia 5-6 Tahun

5 Desember 2023   11:46 Diperbarui: 5 Desember 2023   12:03 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MEMBACA KATA MELALUI MEDIA POHON BACA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

  • Anak usia dini adalah pembelajar aktif yang memiliki energi cukup besar untuk memahami dan melewati tahap-tahap perkembangan. Salah satu perkembangan yang perlu selalu dikembangkan adalah kemampuan berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas diri dari bahasa. Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya terhadap orang lain. Pendidik anak usia dini (orangtua, pengasuh, dan guru) perlu mengingat bahwa bahasa berkembang sangat efisien di dalam sebagian besar individu. Guru dapat membantu mendorong perkembangan bahasa anak yang alami dengan menyediakan lingkungan yang penuh dengan kesempatan mengembangkan bahasa. Bahasa adalah aspek perkembangan penting pada anak usia dini. Anak belajar menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sesuai dengan tahap perkembangan. Anak mampu meningkatkan perkembangan bahasa secara optimal melalui pemberian contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak, dan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan anak usia dini.
  • Dalam praktek pembelajaran kegiatan membaca, perlu adanya variasi media ajar dan penggunaan metode yang sesuai untuk meningkatkan minat dan perhatian anak belajar membaca. Tahapan membaca bisa dimulai dari memahamkan tentang huruf vokal dan konsonan, menggabungkan huruf vocal dan konsonan menjadi suku kata, membaca per suku kata, menggabungkan suku kata menjadi kata sederhana, membaca kata sederhana, sampai pada tahap membaca kata dengan huruf mati dan membaca kalimat sederhana. proses ini tentunya membutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini. Salah satunya dengan menggunakan media yang variatif.
  • Karya inovasi berupa media "Pohon Baca" dengan memanfaatkan bahan-bahan loosepart seperti tutup botol bekas airmineral dan dan kardus bekas dijadikan media sekaligus alat peraga dalam meningkatkan minat baca anak. Langkah-langkah penggunaan media "Pohon Baca" tersebut dalam kegiatan membaca adalah sebagai berikut :
  • Menyusun 2 suku kata yang tertera pada tutup botol menjadi kata
  • Memasangkan susunan suku kata yang tertera di tutup botol pada gambar pohon yang sudah ditempel botol bagian atas dengan cara diputar seperti menutup botol minum
  • Membaca susunan kata yang ada pada Pohon Baca

Melalui media "Pohon Baca" anak bisa langsung mempraktekkan sendiri, bermain mengolah susun kata hingga menjadi kata, memasangkan sendiri tutup botol pada botolnya. Dalam kegiatan ini tidak hanya mengajak anak untuk bermain menyusun kata, tapi keterampilan motoric halus anak juga ikut terasah melalui gerakan menutup botol. Berdasarkan hasil uji coba dan pengamatan di TK Kuntum Harapan, saya guru kelas kelompok B sekaligus penulis artikel mendapatkan minat baca anak menjadi meningkatkat. Hal ini disebabkan kegiatan membaca dilakukan sambil bermain sesuai dengan prinsip dalam pembelajaran anak usia dini. Sehingga keefektifan penggunaan media "Pohon Baca" dalam meningkatkan kemampuan literasi membaca kata sederhana pada anak dapat dikatakan berhasil.

Demikian artikel ini saya dibuat guna memberikan inovasi pemeblajaran bagi guru, lembaga PAUD, dan orangtua tentunya untuk bisa memanfaatkan benda-benda disekitar untuk dijadikan media ajar bagi anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun