STUDI KASUSÂ
KEMAMPUAN LITERASI MEMBACA KATA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B
DI TK KUNTUM HARAPAN SURABAYA
A. Deskripsi Studi Kasus
- Bahasa adalah aspek perkembangan penting pada anak usia dini. Anak belajar menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sesuai dengan tahap perkembangan (Isna, A. (2019)). Selama melakukan kegiatan, kenyataan di lapangan menunjukkan kondisi kelompok B masih mengalami kesulitan dalam membaca kata sederhana. Terdapat 10 anak dari 21 anak kelompok B di TK Kuntum Harapan mengalami kesulitan dalam membaca kata sederhana. Beberapa anak kesulitan dalam menggabungkan suku kata menjadi kata, beberapa anak lain kesulitan membaca kata yang ada huruf mati, dan beberapa lainnya kurang berminat dalam kegiatan membaca. Permasalahan ini menjadi perhatian khusus oleh penulis dalam hal ini berperan sebagai guru untuk segera memberikan solusi melalui inovasi pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek yang menekankan anak sebagai pusat pembelajaran, memberikan media pembelajaran melalui proyek yang menghasilkan produk dari kreativitas dan imajinasi anak, dan menciptakan suasana kelas yang kondusif menjadi acuan penulis untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang terjadi di lapangan.
- Analisis Situasi
- TK Kuntum Harapan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menggunakan model pembelajaran kelompok dengan sudut pengaman, diharapkan guru dapat maksimal dalam penyampaian materi sehingga berdampak pada minat belajar dan ketercapaian hasil belajar anak. Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan terdapat permasalahan yang menjadi perhatian khusus. Terdapat 45% sebanyak 10 anak dari 21 anak pada kelompok B mengalami kesulitan membaca kata sederhana. Hal ini terjadi karena metode penyampaian materi masih konvensional dan media yang diberikan kurang menarik, sehingga minat anak dalam kegiatan membaca kurang dan anak cenderung kurang fokus. Dalam masalah tersebut guru memiliki peranan penting dalam mengelolah proses pembelajaran dan pembuat konsep pembelajaran berupaya melakukan perbaikan dengan merancang inovasi pembelajaran dan melakukan evaluasi. Beberapa pihak yang terlibat dalam merancang inovasi pembelajaran tersebut adalah teman sejawat dan kepala sekolah.
- Solusi atas permasalahan tersebut adalah menggunakan metode Project Based Learning (PjBL) yang merupakan metode berbasis proyek, yang mendorong anak untuk berpikir kritis, memiliki keterampilan menyelesaikan masalah, dan bersikap kolaboratif, dimana pembelajaran berfokus pada anak dan pendidik hanya berperan sebagai fasilitator (Murniarti, E. (2016)). Penggunaan metode PjBL dengan inovasi pembelajaran yang berfokus pada kegiatan "Meningkatkan Kemampuan Literasi Membaca Kata Sederhana Melalui Kegiatan My Pets Day di Kelompok B", diharapkan dapat menstimulasi anak dalam meningkatkan kemampuan literasi membaca sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan produk yang dihasilkan adalah maket mini zoo. Tantangan dan hambatan saat merancang serta melakukan evaluasi pembelajaran terkait dengan meningkatkan kemampuan literasi membaca kata sederhana adalah keterbatasan waktu dalam mempersiapkan lingkungan bermain serta proses dokumentasi saat melakukan pengamatan dan penilaian pada anak.
- Alternatif Solusi
- Model pembelajaran berbasis proyek dipilih sebagai alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan. Metode Project Based Learning (PjBL) dengan inovasi pembelajaran yang berfokus pada peningkatan kemampuan literasi membaca kata sederhana pada anak kelompok B melalui kegiatan my pets day. Dalam kegiatan ini anak diajak berjalan-jalan di kebun binatang mini yang sudah didesain di halaman sekolah. Inovasi pembelajaran melalui kegiatan my pets day mampu meningkatkan komunikasi aktif dan berpikir kritis dengan saling menceritakan apa yang mereka lihat saat berjalan-jalan di kebun binatang mini. Produk yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut adalah maket mini zoo merupakan sebuah permainan yang mengasah keterampilan dan kreativitas anak. Melalui proyek ini dapat menarik minat anak dalam membaca, dan meningkatkan sikap bekerjasama dengan baik.
- Dalam mengatasi masalah kemampuan literasi membaca kata, berikut langkah-langkah nyata yang dilakukan :
- Merencanakan modul ajar yang sesuai, tertera pada link :
- https://drive.google.com/file/d/1Rwg2EBUdWSVLq9bYuG3HTV7_SRiLiXbq/view?usp=sharingÂ
- Menyiapkan video pembelajaran tentang pembuatan maket mini zoo pada link :
- https://youtu.be/lIEFtypQxmI?feature=sharedÂ
- Menjelaskan langkah-langkah pembuatan proyek :
- Membagi anak menjadi 2 kelompok
- Bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok
- Mendesain maket dengan menempel daun-daun kering, gambar pohon, bunga, dan matahari
- Menyusun stik es krim untuk dijadikan pagar pembatas untuk membedakan kumpulan binatang berkaki dua dan berkaki empat
- Menancapkan kumpulan binatang sesuai tempatnya
- Memberi label nama binatang pada proyek maket mini zoo.
- Melakukan evaluasi melalui pengamatan dan dokumentasi
- Melakukan refleksi pembelajaran.
- Keberlangsungan inovasi pembelajaran didukung dengan sumber daya dan materi. Guru dalam hal ini berperan sebagai sumber daya dalam menyiapkan dan menyampaikan materi yang sesuai dengan modul ajar, menyiapkan video pembelajaran tentang langkah-langkah pembuatan proyek, dan. Materi atau alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembuatan proyek maket mini zoo adalah daun-daun kering, gambar-gambar dari majalah bekas berupa gambar binatang, pohon, bunga, matahari, kardus bekas, sterefoom, lem, kuas, stik es krim, kertas lipat, gunting.
- EvaluasiÂ
- Metode PjBL yang digunakan dalam kegiatan my pets day dengan proyek maket mini zoo memiliki dampak positif bagi guru dan anak. Dampak positif bagi guru yaitu mendapatkan manfaat dan pengetahuan baru tentang inovasi pembelajaran, mampu membuat desain proyek yang bisa diterapkan pada anak, guru memiliki wawasan luas tentang cara untuk mengatasi permasalahan. Dampak bagi anak yaitu meningkatkan minat belajar anak, melalui pembelajaran langsung berbasis proyek anak lebih mudah memahami materi, meningkatkan kreatifitas dan cara berpikir kritis pada anak.
- Berdasarkan hasil evaluasi yang sudah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan literasi membaca kata sederhana pada anak kelompok B di TK Kuntum Harapan. Hal ini dibuktikan dengan capaian hasil perkembangan yang diperoleh melalui penilaian berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil karya menunjukkan 9 dari 10 anak mengalami keberhasilan dalam membaca kata sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga inovasi pembelajaran melalui kegiatan my pets day menunjukkan tingkat keberhasilan 90%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!