Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pengusaha Sejati Tidak Takut Melakukan Kesalahan

27 September 2021   02:06 Diperbarui: 27 September 2021   08:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pengusaha bukanlah hal yang besar. Semua orang bisa menjadi pengusaha tanpa batasan usia. Anak teman saya yang baru berusia 11 tahun sudah mempunyai usaha online. 

Dia menjual konektor masker, bros, kaos kaki dan bermacam pernak pernik Muslimah lainnya dengan omzet jutaan rupiah per bulan. Dari usahanya itu, dia bisa membiayai sekolahnya sendiri dan membantu penghasilan orangtuanya.

Lalu apa definisi pengusaha?

Pengusaha adalah kata yang penting yang memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Definisi pengusaha menurut Barron's dalam bukunya "Finance and Investment Handbook", adalah orang yang mengambil resiko dengan mendirikan usaha baru.

Menurut saya yang sudah 23 tahun berkecimpung di dunia bisnis, definisi tersebut ada benarnya karena seorang pengusaha harus berani mengambil resiko apapun dalam bisnisnya. Tanpa keberanian mengambil resiko maka bisnisnya akan jalan ditempat dan cenderung akan gagal.

Pertanyaan selanjutnya adalah, "Apakah orang terlahir sebagai pengusaha atau apakah pengusaha diciptakan?"

Saya percaya kalau kita semua terlahir sebagai pengusaha. Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mempertahankan hidup, salah satu caranya adalah dengan menjadi pengusaha. Diatas saya ceritakan ada seorang anak 11 tahun yang sudah berjualan secara online karena terdesak ekonominya.

Tidak takut salah

Seorang pengusaha adalah orang yang mampu menjawab tantangan zaman. Mampu memecahnya segala masalah akibat perubahan situasi dan kondisi. 

Tentu saja semua dilakukan dengan berani menanggung resiko baik itu besar maupun kecil. Seorang pengusaha harus mempunyai banyak rencana. Jika gagal di plan a maka akan segera beralih ke plan b,c.....dan seterusnya sampai berhasil. Maka benarlah apa yang dikatakan Pak Mardigu Wowiek kalau pengusaha itu tidak ada matinya.

Bagian terpenting dari suatu usaha itu justru sebuah "kesalahan". Bagaimana pengusaha tidak takut berbuat salah dan justru menjadikan kesalahan itu sebuah pelajaran yang sangat berharga. Kesalahan yang mungkin bisa membuat seorang pengusaha rugi banyak bahkan bangkrut tidak akan membuat nyali seorang pengusaha mengerucut. Begitulah seharusnya seorang  pengusaha sejati.

Walaupun pendidikan tinggi bisa saja penting, tapi tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman usaha di dunia nyata sebagai guru terbaik. Salah satu masalah pendidikan tradisional di negara kita adalah sekolah kita masih percaya kalau melakukan kesalahan itu merupakan hal yang buruk. Guru di sekolah tradisional akan menghukum siswanya karena melakukan kesalahan. Artinya, siswa yang jarang melakukan kesalahan akan dijuluki siswa yang pintar.

Padahal di dunia kewirausahaan, pengusaha yang melakukan kesalahan terbanyak dan mereka belajar dari kesalahannya, itulah orang-orang yang menang. Sebagai contohnya; Thomas Edison telah gagal sebanyak seribu kali sebelum menemukan lampu pijar. Hendry Ford mengalami lima kali bangkrut sebelum Ford Motor Company meraih kesuksesan.

Untuk menjadi kuat, seorang pengusaha memang harus menghadapi ujian dan penderitaan. Semua itu bisa menjadi pelajaran yang menentukan masa depan usaha bila kita bisa menarik hikmah dari setiap kesalahan atau kegagalan.

Benarlah pepatah "pengalaman adalah guru yang berharga". Maka untuk menjadi seorang pengusaha harusnya mempunyai mental tidak takut berbuat kesalahan dan menikmati setiap proses. Jangan takut berbuat kesalahan tapi takutlah jika kita tidak berbuat apa-apa.

"Orang hebat tidak dihasilkaan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata." Mardigu WP.

Salam bisnis dan sukses selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun