Tanggal 20 Juli 2021 kemarin, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha. Dalam kondisi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) seperti sekarang ini, ada larangan-larangan untuk mendirikan sholat Idul Adha di Masjid atau lapangan. Walaupun demikian, antusias masyarakat untuk berqurban sangat tinggi. Contohnya di desa saya Campursari Bulu Temanggung, jumlah hewan qurban naik dari tahun kemarin. Walaupun jumlah kenaikan tidak begitu mencolok, namun semangat masyarakat untuk berqurban sangatlah tinggi.
Pak Ahmad, seorang penjual gorengan dan pengumpul sampah di desa kami bercerita, "Alhamdulillah senang sekali tahun ini saya bisa berqurban. Sepanjang hidup baru kali ini saya bisa ikut berqurban." mendengar cerita tersebut, sontak saya meneteskan air mata karena terharu. Perjuangan penjual gorengan yang beromzet sehari dua ratus ribu rupiah untuk bisa berqurban pastilah sangat keras.
Berikut tips agar tahun depan kita bisa berqurban:
1. Niat yang kuat
Dengan niat yang kuat insha Allah apa yang kita harapkan bisa terwujud. Walaupun dalam pandangan manusia merupakan hal yang tidak mungkin, tetapi Allah mempunyai kuasa penuh untuk mewujudkannya. Niat yang kuat akan mendorong semangat untuk mewujudkan apa yang kita harapkan.
2. Menabung
Kita bisa mempersiapkan diri agar bisa berqurban dengan menabung. Jika berniat untuk berqurban tahun depan, kita bisa memprediksi berapa kita harus menyisihkan uang setiap harinya. Misalkan jika tahun depan kita ingin berqurban kambing seharga dua juta rupiah, maka harga dua juta kita bagi dengan jumlah hari satu tahun yaitu 365 hari.Â
Berarti kita harus menyisihkan uang paling tidak enam ribu rupiah setiap hari. Mungkin menyisihkan uang enam ribu rupiah perhari bukan hal yang besar bagi sebagian kita. Tentu saja kita perlu menahan diri untuk tidak melakukan pembelian barang yang kurang bermanfaat dan bisa menahan diri dari sikap konsumtif.
Atau kita bisa menggunakan cara Pak Ahmad, pedagang gorengan di kampung saya yang beromzet dua ratus ribu rupiah perhari. Pak Ahmad berusaha menabung minimal dua ribu rupiah setiap hari. Dalam waktu satu tahun, pak Ahmad mendapatkan hasil tabungan sebesar delapan ratus ribu rupiah.Â
Kalau hanya mengandalkan dari menabung seperti biasanya, menurut perkiraan beliau tahun depan pun  tetap belum bisa berqurban. Kemudian dengan tabungan sebesar delapan ratus ribu rupiah tersebut, pak Ahmad berinisiatif untuk membeli kambing dan akan beliau pelihara sendiri. Benar saja dalam waktu satu tahun kambingnya sudah menjadi besar dan sudah bisa dijadikan hewan qurban.