Mohon tunggu...
Dwi SuryaMaulana
Dwi SuryaMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pecinta hewan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Racun Pada Lingkungan Perairan Perikanan

24 Juni 2024   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2024   09:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek yang ditimbulkan dari minyak jelantah tersebut bersifat kronis yang artinya ikan tidak langsung mengalami kematian tetapi lama kelamaan akan mati jika hal tersebut terus terjadi. Namun ketika limbah sangat banyak maka ikan berkemungkinan mengalami kematian lebih cepat.

 Tidak hanya itu, limbah yang kita buang juga berpengaruh terhadap genetik ikan yang tercemar. Ikan yang mengalami kerusakan genetik cenderung kalah dalam menghadapi seleksi alam. Bisa dibayangkan apabila tidak hanya ikan dewasa yang terkena dampak dari limbah tersebut, tetapi juga anakan ikan yang ada di dalam perairan. 

Bisa-bisa ikan mengalami kepunahan karena anakan ikan tidak dapat survive sampai dewasa dan berkembang biak. Akan sangat disayangkan jika ikan asli perairan kita sampai punah hanya karena kita yang kurang peduli terhadap lingkungan.

 Sebelum ekosistem perairan rusak, alangkah baiknya kita mengetahui cara sederhana dalam mengolah limbah domestik. Kita bisa menggunakan tangki septik dan sistem resapan, sistem pengolahan air limbah terpusat, sistem pengolahan air limbah alami, dan mengumpulkan minyak goreng bekas untuk didaur ulang menjadi biodiesel atau produk lainnya, daripada membuangnya ke saluran air. 

Dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan perairan maka tidak hanya menjaga ekosistem di lingkungan tersebut, tetapi juga menjaga kesehatan kita yang bisa saja mengkonsumsi ikan yang tercemar limbah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun