Mohon tunggu...
Dwi Susanti
Dwi Susanti Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Saya tertarik pada dunia pendidikan terutama dalam pendidikan anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi "Ancer Soup" Meningkatkan Kompetensi Guru PAUD

26 September 2024   14:00 Diperbarui: 26 September 2024   14:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor, Kepala Sekolah TK Anak Cerdas mengalami beberapa kendala. Pandangan guru terhadap supervisi cenderung negatif yang mengasumsikan bahwa supervisi adalah kegiatan yang sangat menakutkan dan merupakan model pengawasan terhadap guru dengan menekan kebebasan guru untuk menyampaikan pendapat. Asumsi Guru, Kepala Sekolah hanya mencari kesalahan dan kekurangan guru saat melakukan kegiatan belajar dan mengajar dan tidak memberikan solusi perbaikan bagi guru. Tindak lanjut  guru dalam hasil supervisi yang telah didiskusikan antara kepala sekolah dan guru juga berjalan lambat sehingga menghambat peningkatan kualitas pengajaran berkelanjutan.

ANCER adalah singkatan dari nama lembaga Anak Cerdas dimana strategi ini benar dilakukan dan dilaksanakan di TK Anak Cerdas. Sedangkan "SOUP" secara harfiah diartikan sebagai Sup atau Sop (Tidak Baku) dalam Bahasa Indonesia bermakna masakan berkuah dari kaldu yang diberi bumbu pala, lada dan sebagainya yang direbus hingga membentuk sari. Karena berasal dari berbagai bahan dan mengandung banyak nutrisi Sup dipercaya dapat membantu masa penyembuhan, menghangatkan dan menyegarkan badan, dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Berdasarkan uraian tersebut, frase ANCER SOUP mengandung pengertian sebagai sesuatu yang menyembuhkan, memberi kebaikan dan diharapkan dapat memberikan kesan proses bertumbuh dari hari ke hari

Strategi ANCER SOUP  ( Anak Cerdas Sharing Observing Upgrading Practicing ), sebagai berikut :

1. Sharing (Berbagi)
Kegiatan Sharing diawali dari analisis kebutuhan oleh kepala sekolah. Analisis kebutuhan tersebut dilakukan dengan menggunakan acuan laporan hasil supervisi sebelumnya dan juga laporan evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh seksi pembelajaran . dalam melakukan analisis kebutuhan, kepala Sekolah bekerja sama dengan seksi pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia.

2. Observing (Observasi)

Kepala sekolah harus dapat memahami karakter setiap guru yang berbeda -- beda sehingga setiap dari mereka merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan. Begitu juga dengan penanaman sikap teachable mau belajar dan memperbaiki diri. Guru mulai membuka kembali hasil -- hasil masukan supervisi yang sekirannya berhubungan dengan materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Langkah Observasi guru adalah dengan mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain atau kepala sekolah yang sekiranya dapat dijadikan sebagai acuan praktek baik.

3. Upgrading (Perbaikan)

Sebagai sebuah komunitas, ketrampilan untuk bekerja sama menjadi ciri yang tidak dapat dilepaskan. Kerjasama atau kolaborasi juga menjadi wadah yang tepat. Hal itulah yang dilakukan oleh guru dalam tahap upgrading atau perbaikan. Bagi guru yang sedang melakukan perbaikan, bekerja sama dengan guru lain dan atau kepala sekolah untuk saling bertukar pendapat dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajarannya.

4. Practicing ( Praktik )

Langkah terakhir dari strategi ANCER SOUP adalah practicing atau   praktek pembelajaran. Ketika semua tahapan strategi telah terlewati, guru dengan persiapan dan bekal pengetahuan yang lebih matang melakukan kegiatan pembelajaran dengan lebih percaya diri. Kepala sekolah sebagai supervisor kembali melakukan kegiatan supervisi pembelajaran dengan memegang hasil supervisi sebelumnya.

Jadi...Siapkah mengimplementasikannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun