Mohon tunggu...
Dwi Oktalia
Dwi Oktalia Mohon Tunggu... Lainnya - Lifelong Learner

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan PPG Prajabatan. Saya tertarik pada penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Pancasila sebagai Identitas dan Entitas Dalam Pembelajaran yang Berpihak pada Para Peserta Didik Dalam Pendidikan Abad 21

23 Desember 2022   04:15 Diperbarui: 23 Desember 2022   04:29 10754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan salah satu hal yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan suatu perekat bagi keberagaman yang ada di Indonesia. Asal-usul masyarakat yang beragam dan berbeda tentunya membawa perbedaan kebudayaan masing-masing yang menjadi ciri khas dari suatu daerah tertentu. Disinilah Pancasila mengambil peran dalam menyatukan keberagaman tersebut. Dengan adanya Pancasila, maka keberagaman tersebut bisa menjadi satu tanpa ada persinggungan antara budaya yang berbeda.

Dalam proses pembelajaran, Pancasila merupakan bagian dari identitas yang dimiliki oleh para peserta didik, dimana mereka secara sadar atau tidak sadar telah tumbuh, hidup, dan berkembang bersama Pancasila. Pancasila yang menjadi bagian dari identitas para peserta didik tentu memiliki peran dalam membentuk karakteristik peserta didik. Karakteristik inilah yang nantinya akan mempengaruhi seseorang dalam belajar. Hal ini bisa berkaitan dengan kebutuhan atau gaya belajar yang mereka miliki.

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para peserta didik sehingga dalam proses penerapannya pun tentu akan berpihak kepada para peserta didik guna mendukung ekosistem pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kurikulum merdeka, penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik agar pembelajaran yang dirancang bisa mendukung dan memenuhi kebutuhan para peserta didik.

Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang akan menjadi tantangan yang akan ditemui baik oleh guru, sekolah, bahkan wali murid. Hal yang menjadi tantangan bagi guru adalah bagaimana menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi yang bisa mengakomodir semua kebutuhan peserta didik sehingga bisa menciptakan ekosistem pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik. Keberagaman karakteristik peserta didik tentu akan mempengaruhi bagaimana proses belajar akan berlangsung di dalam kelas, terlebih lagi pada abad ke 21, para peserta didik sudah terbiasa berdampingan dengan kemajuan teknologi. Hal inilah nantinya yang akan menjadi pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran dimana TPACK harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi pun akan menjadi tantangan dalam pendidikan abad 21. Selanjutnya, selain guru, sekolah juga akan menemui tantangan terkait dengan penghayatan atas identitas dan entitas Pancasila dalam pembelajaran abad 21. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana sekolah akan merancang kegiatan project based learning yang dalam penerapannya harus mengandung unsur profil pelajar Pancasila. Kegiatan yang dirancang harus dilakukan dengan kontekstual yang berhubungan erat dengan para peserta didik sehingga pada akhirnya mereka akan menyadari makna dari identitas Pancasila yang ada pada diri mereka dan mengamalkannya dalam perilaku yang berbudi luhur. Selain itu, wali murid pun tentu akan menemukan tantangan dalam hal yang sama yaitu penghatayan identitas dan entitas Pancasila, karena pada dasarnya hal ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh bagaimana wali murid membesarkan para peserta didik. Apa yang diajarkan dirumah seharusnya selaras dengan apa yang diajarkan di sekolah sehingga peserta didik bisa menangkap makna identitas Pancasila lebih baik dan berkesinambungan.

Profil pelajar Pancasila yang merupakan salah satu indikator kesuksesan kurikulum merdeka tentunya menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mengarah kepada kesuksesan tersebut yang tentunya juga harus berpihak kepada para peserta didik. Ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan terkait dengan relevansi identitas dan entitas Pancasila dan penerapannnya dalam pendidikan abad 21. Hal pertama yang pasti bisa dilakukan adalah dengan merancang pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik siswa di kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran yang akan membantu para guru untuk mendapatkan informasi terkait peserta didik. Selain itu adanya kegiatan yang mengarah kepada profil pelajar Pancasila tentunya akan membantu peserta didik dalam menghayati identitas Pancasila itu sendiri. Kegiatan seperti berdoa bersama sebelum memulai pelajaran merupakan salah satu contoh kegiatan yang bisa dilakukan dan mengacu la kepada poin profil pelajar Pancasila yaitu bertakwa kepada ketuhanan yang maha esa. Ada banyak contoh hal kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh guru di dalam kelas yang mengarah kepada pengembangan karakter profil pelajar Pancasila. Hal ini akan sukses diterapkan apabila guru bisa mengetahui esensi dari profil pelajar Pancasila dan karakteristik yang dimiliki oleh para peserta didik. Dengan memahami kedua hal tersebut maka guru bisa mendukung proses pembelajaran yang berpihak kepada para peserta didik.

Penghayatan identitas dan entitas Pancasila tentunya akan memiliki level yang berbeda bagi para peserta didik, maka dalam hal ini, guru seharusnya bisa mengarahkan para peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang identitas Pancasila yang melekat pada diri mereka. Ketika peserta didik bisa menghayati identitas yang mereka miliki yaitu identitas Pancasila, maka cita-cita pendidikan dimana peserta didik tidak hanya baik dalam segi kognitif namun juga perilaku bisa tercapai. Ini tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan kolaborasi dari semua pihak, hal yang sulit akan menjadi lebih mudah dan tidak menutup kemungkinan bisa tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun