Mohon tunggu...
dwi setyawan
dwi setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - administrasi

menulis dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mendidik Anak Saat Kesulitan Finansial

20 September 2023   13:30 Diperbarui: 20 September 2023   13:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Di era yang serba modern dan maju ini , kita sebagai orang tua pasti merasa memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang besar terhadap tumbuh kembang anak-anak kita mulai dari asupan gizi yang mencukupi, pendidikan yang tinggi hingga soal pakaian pun perlu mendapat perhatian dari kita sebagai orang tuanya. Semua aspek ingin sekali kita cukupi agar dalam perkembangan dan proses pendidikan anak dapat berjalan dengan lancar sehingga kelak anak-anak kita memiliki modal yang kuat untuk meraih kesuksesannya masing-masing. Namun keinginan kita sebagai orang tua yang ingin selalu dapat memfasilitasi segala keperluan anak-anak terkadang kerap menemui banyak sekali kendala, terlebih faktor finansial adalah salah satu penyebabnya. Tidak dipungkiri bahwa finansial dalam sebuah rumah tangga akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk dapat memberikan fasilitas yang baik kepada anaknya dan disisi lain juga akan membuat orang tua merasa semakin terpuruk melihat kenyataan bahwa dirinya tidak bisa menjadi orang tua yang "sempurna" untuk anak-anaknya.

Bahkan yang lebih parah lagi kita sebagai orang tua malah balik menyalahkan anak-anak kita karena mereka tidak mau mengerti keadaan finansial orang tua , memarahi mereka seakan anak-anak adalah penyebab finansial dalam rumah tangga menjadi sulit. Hal-hal seperti itu yang akan terekam dikepala anak dan tidak jarang mentalitas anak malah terganggu sehingga anak akan  mencari pelarian yang diluar kendali dan pengawasan orang tua demi menghindari tekanan dan omelan dari orang tua. Untuk para orang tua tidak perlu khawatir berlebihan soal mendidik anak ketika belum bisa memberikan fasilitas yang mumpuni, masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua untuk menunjang tumbuh kembang anak-anak kita meskipun minimnya fasilitas yang bisa orang tua berikan.

1. Tunjukan perhatian dan kasih sayang dengan tepat

Menunjukan perhatian dan kasih sayang kepada anak dengan tepat maksuknya adalah memberikan perhatian yang sesuai usia dan gender anak, jangan memberikan perhatian kepada anak secara berlebihan. Hindari memperlakukan anak seakan anak kita masih balita padahal sudah beranjak remaja, gunakan rasa sayang orang tua kepada anak sebagai jalan mendidik bukan malah membuat anak menjadi ketergantungan terhadap orang tua. Perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anak dengan cara yang tidak tepat justru membuat anak sulit berpikir dewasa. Dengan cara yang tepat maka secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk selalu belajar sesuai usia dia dan ikatan batin orang tua terhadap anak akan semakin kuat.


2. Berikan penjelasan soal finansial keluarga saat anak sudah bisa diajak diskusi

Biasanya saat anak sudah memasuki sekolah dasar, sedikit demi sedikit orang tua perlu memberikan penjelasan yang ringan kepada anak soal finansial keluarga, sekaligus mengajarkan untuk tidak semua keinginan anak harus dipenuhi. Ajarkan kepada anak untuk mulai bersikap bijak walaupun dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Setelah anak sudah lebih dewasa maka mulailah memberikan penjelasan yang sedikit lebih dalam kepada anak agar dia juga mengerti soal finansial keluarga. Berikan penjelasan kepada anak bahwa fasilitas minim bukan berarti tidak dapat meraih kesuksesan, tanamkan mentalitas giat belajar dalam hal apapun dan jangan kecil hati karena terlahir di keluarga pas-pasan.


3. Berikan contoh sikap positif dan jangan memaksakan kehendak

Sering kali para orang tua menunjukan sikap arogan dan memaksakan anaknya harus menuruti semua keinginan orang tua. Pada dasarnya seorang anak akan secara otomatis mencontoh karakter dan sikap orang tuanya, maka dari itu sebagai orang tua wajib menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Bersikaplah sebagaimana mestinya, kendalikan emosional kita sebagai orang tua jangan suka membentak atau bahkan mendiamkan anak-anak, tetap lakukan pendekatan secara lembut walapun anak sedikit susah diatur serta berikan penjelasan yang logis mengenai kesalahan anak yang perlu kita koreksi. Dan sebagai orang tua juga jangan dibiasakan menyamakan anak satu dengan anak lainya apalagi dengan anak tetangga, karena hal itu akan menyakiti hati anak kita. Masing-masing anak memiliki sifat, bakat dan karakter yang berbeda sehingga perlakuanya pun juga tidak dapat disamakan.


4. Jangan sekedar fokus mencari uang

Mencari uang memang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun bukan menjadi alasan untuk mengabaikan perhatian kita kepada anak. Orang tua juga perlu mendidik anak-anaknya setiap saat meskipun anak sudah disekolahkan secara formal, tetapi pendidikan yang lebih intens dan personal akan lebih banyak didapat di keluarga lebih lagi dari orang tuanya. Secara akademik memang meraka sudah mendapatkan materi-materi dari sekolah tetapi pendidikan karakter, moral, etika, dan tatakrama akan lebih efektif jika diberikan di lingkup keluarga oleh orang tua sendiri. 


5. Arahkan dan berikan dukungan pada bakat minat anak

Sebagai orang tua pastinya menginginkan buah hatinya dapat meraih kesuksesan dan menggapai cita-citanya, dukungan dari orang tua adalah salah satu faktor penting pendukung kesuksesan anak. Namun dukungan tidak selalu hanya dalam wujud materi atau fasilitas yang serba ada, dukungan juga dapat berupa arahan agar anak lebih mudah menentukan bakat dan minat dia dalam belajar. Dukungan juga bisa berupa informasi yang berguna bagi anak dalam usahanya meraih kesuksesan, informasi yang dimaksud adalah hal-hal yang berkaitan dengan bakat minat anak, misalnya strategi dalam memilih bidang studi yang sesuai dengan bakat minat anak. Semua itu akan sangat bermanfaat bagi anak dan akan menjadi kesan yang melekat di hati anak.


6. Jadilah sahabat dan motivator untuk anak

Disaat anak memulai belajar dan berusaha menggapai cita-citanya, sering kali akan menemui kendala-kendala atau juga ujian yang dapat membuat anak patah semangat bahkan bisa juga sampai stres. Disinilah peran orang tua sebagai sahabat anak, lakukan pendekatan kepada anak dan tanyakan perihal kendala yang sedang dia hadapi, dengarkan baik-baik semua cerita dia dan jangan memberikan tanggapan seakan masalah dia adalah sepele. Tunjukan rasa empati kita kepada anak, analisa kendala anak berdasarkan ceritanya sendiri kemudian berikan motivasi yang membangun daya juang anak, sehingga anak tidak akan putus asa dan lebih semangat lagi dalam berusaha.


7. Doakan agar anak dapat berhasil dalam usahanya

Doa dari orang tua juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan anak meraih kesuksesan, perbanyak doa serta ajarkan juga kepada anak untuk berdoa meminta keberkahan atas usahanya menuntut ilmu demi meraih kesuksesan. Karena sukses yang sebenarnya hanya atas pemberian dari Tuhan, manusia punya kewajiban untuk berusaha sebaik mungkin.

Para orang tua semuanya jangan pernah berkecil hati hanya karena keadaan finansial yang tidak sebaik tetangga atau orang lain. Masih banyak hal yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita dan tentu juga sangat dibutuhkan anak selain fasilitas atau materi, diawali dengan pikiran positif kita sebagai orang tua berikan pendidikan yang sesuai kepada anak serta tanamkan bahwa fasilitas bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan namun masih banyak hal yang dapat kita lakukan dengan modal semangat, pantang menyerah dan Doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun