Bila lentera dikamar membumbung bayang termasuk dirimu
Sungguh ku tak kuat menyambut gelap
Senyummu terlalu membelit
Inginnya nampak enggan alphaÂ
Semburat rona diujung kecup
Sungguh akibat buaian sentuhan lembut
Nyatanya bunga yg mekar dalam alam kapuk
Semakin menjelajah keterpurukanÂ
Sesak yang terus menghimpit
Mata yang terus berair tergugu dalam bisu
Hanya aku yang rasa di ejek malam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!