Mohon tunggu...
Dwi Fuztihana
Dwi Fuztihana Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca adalah jendela dunia, dan menulis adalah pintunya

Ibu bekerja, dengan 5 orang anak, yang ingin selalu belajar dan belajar. Hobby membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Lupa, Kenalkan Nama Ayahnya Sebelum Ajarkan Calistung pada Anak

12 November 2020   21:27 Diperbarui: 13 November 2020   08:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Bu, tahu nggak, tadi saya mengajar di kelas A, saya tanya sama anak-anak,  siapa nama bapak/ayah nya anak-anak, nggak ada yang tahu bu, kecuali anak ibu." Kata bu guru saat bertemu saya ketika saya menjemput anak saya.

"Oh, ya bu...alhamdulillah..." jawab saya.

Ibu guru masih saja terheran-heran dan menjelaskan kepada saya, kok bisa ya, mereka tidak tahu nama ayahnya.

"Ada yang jawab : ayah, bapak, papah, abi, tapi nggak tahu nama ayahnya." lanjut bu guru.

"Mungkin orang tua mereka lupa bu, belum ngasih tahu siapa nama ayahnya" jawab saya sambil tersenyum.

Yach....itulah sepenggal cerita yang pernah saya alami dulu waktu anak saya masih duduk di kelas TK A.

Peristiwa itu sangat menggelitik dan mengusik hati saya. Iya ya, kok sampe pada nggak tahu nama ayahnya.

Ternyata beberapa saat setelah kejadian itu, saya menemukan jawabannya, ketika saya melihat ada beberapa orang tua dari anak-anak seusia anak saya (5-6 tahun), mengantar anaknya ke tempat kursus/les calistung.  Sayapun pernah menyaksikan orang tua mengantar anaknya les ini dan itu yang membuat anak merasa tertekan dengan seabreg kegiatan yang mungkin itu semua adalah kemauan orang tuanya. 

Sampai-sampai mereka lupa mengajarkan hal-hal kecil seperti memberitahu dan mengenalkan nama orang tua kepada anaknya. Padahal ini sangat penting untuk bekal  anak dan sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. 

Ajarkan anak untuk mengenal identitas dirinya sejak balita, meskipun anak belum pandai merangkai atau menyusun sebuah kalimat, meskipun anak baru bisa berbicara sepatah dua patah kata, paling tidak kita bisa mengajarkan identitas diri  anak secara sederhana.

 Mengenalkan nama lengkap anak, nama orang tuanya, nama kakak dan adiknya, nama kakek dan neneknya, alamat rumah dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun