Mohon tunggu...
Dwi Anggorowati Rahayu
Dwi Anggorowati Rahayu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dwi Anggorowati, S.Si., M.Si adalah Dosen di Jurusan Biologi, Universitas Negeri Surabaya dan Pengurus Pusat Indonesian Genetic and Biodiversity Community. Bidang yang ditekuni adalah Sistematika Hewan, khususnya kajian Iktiologi. Sampai saat ini, penelitian terkai DNA Barcode Ikan Lokal Jawa Timur masih terus dilakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PKM FMIPA Unesa Berhasil Mengidentifikasi Mimi Mintuna Lokal Indonesia

9 Oktober 2022   14:31 Diperbarui: 9 Oktober 2022   14:35 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

dokpri 
dokpri 

Surabaya, salah satu tim dari Unesa yang diketuai oleh Elsa Aulia Vebianawati (S1 Pendidikan Biologi, 2019), Ahmad Misbakhus Sururi (S1 Kimia, 2019), dan Shela Sonia (S1 Pendidikan Biologi, 2019) dibawah bimbingan Dwi Anggorowati Rahayu, M.Si telah berhasil lolos tahap seleksi proposal PKM AMLI 2022. Tim FMIPA UNESA ini terkenal dengan sebutan Tim Mimi karena keberhasilannya dalam mendapatkan medali Emas dan Perunggu di Pimnas 34 dengan objek hewan yang sama yaitu Mimi Mintuna lokal Batah Timur Madura. Judul penelitian tersebut yaitu Karakterisasi Sumber Daya Genetik Mimi Mintuna Lokal Madura Jawa Timur Berbasis DNA Mini Barcode COI. Salah satu kemenarikan jenis mimi mintuna yang ditemukan di Batah Timur yaitu Tachypleus gigas.

dokpri 
dokpri 

Jenis T. gigas di Indonesia dikategorikan termasuk hewan langka yang dilindungi SK Menteri Kehutanan No.12/KPTS-II/1987 dan Peraturan Pemerintah RI No. 7/1999. Arthropoda langka dan terancam punah ini masih belum mendapatkan perhatian. Minimnya penelitian terkait Mimi Mintuna di Indonesia mendorong urgensi pentingnya dilakukan penelitian lebih lanjut keanekaragaman Mimi Mintuna yang ada di Pantai Batah Timur, Madura, Ujar Elsa selaku Ketua Tim PKM Mimi.

Terobosan teknologi yang dikembangkan oleh Tim Mimi dalam upaya karakterisasi sumber daya genetik potensial hewan lokal Indonesia ini adalah penggunaan marker DNA Barcoding untuk memperkuat jenisnya secara morfologi. Apa itu DNA Barcoding? DNA Barcoding merupakan sekuen pendek DNA yang telah terstandarisasi untuk identifikasi spesies secara cepat, tepat, dan akurat. Marker ini sudah lama digunakan sejak tahun 2014 terutama dari peneliti luar negeri yaitu Hebert et.al. Berdasarkan keunggulan DNA Barcoding ini, tim PKM mimi kuat menggunakan marker ini, imbu Ruri selaku anggota tim mimi.

Hasil yang kami peroleh yaitu telah ditemukan sekuen new Barcode T. gigas dari perairan Batah Timur Madura. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis mimi mintuna yang ditemukan di Pulau Madura (Batah Timur) merupakan Tachypleus gigas didasarkan pada data sekuen gen COI sebesar 652 bp dan memiliki similaritas 98,82 – 100% dengan sekuen data GenBank. Sampel kami pun telah berhasil diterima pada database internasional GenBank sehingga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti serumpun dan mempublikasikan bahwa jenis T.gigas menjadi record pertama DNA barcode dari perairan Madura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun