Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang baru saja diadakan (27 Februari -- 1 Maret 2019) menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satu rekomendasi menyinggung permasalahan sampah plastik. Para kyai NU prihatin dengan membludaknya sampah plastik di Indonesia.
Telah sama-sama kita ketahui bahwa sebagian besar warga belum mengelola sampah dengan benar. Mereka masih suka membuang sampah sembarangan dan membakar sampah, sementara banyak pemerintah daerah belum secara tuntas menjalankan pengelolaan sampah dengan benar. Lihat artikel berikut.Â
Rekomendasi para alim ulama NU membawa angin segar bagi revolusi lingkungan bersih di Indonesia. Dan sebagai pemberi rekomendasi, alangkah baiknya apabila NU, melalui seluruh lembaga di bawahnya, seperti GP Ansor, Muslimat NU, pondok-pondok pesantren NU, dan perguruan-perguruan tinggi NU, bergerak menjalankan rekomendasi ini, dalam bentuk:
(1) membantu membersihkan sampah yang dibuang sembarangan,
(2) mengelola sampah dengan benar, termasuk dengan menghindari bakar sampah, dan
(3) memberi penyuluhan internal maupun eksternal (kepada masyarakat umum) tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar, tentang bahayanya membuang sampah sembarangan, dan tentang bahaya bakar sampah.
NU dan lembaga-lembaga di bawahnya sangat berpengaruh dan memegang peran kunci di kalangan pemerintahan dan masyarakat. Maka bisa dibayangkan, apabila NU, seluruh warga NU, di seluruh Indonesia bergerak serentak bahu-membahu menanggulangi permasalahan sampah, betapa dahsyat dampak yang dihasilkan.Â
Dengan contoh nyata gerakan bersih-bersih sampah dan pengelolaan sampah dengan benar, NU bisa mengawali revolusi sampah di Indonesia. Gerakan awal ini mestinya akan mampu mendorong pemerintah pusat (khususnya kementerian lingkungan dan kehutanan, dan kementerian kesehatan), seluruh pemerintah daerah tingkat I dan II, dan seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk menuntaskan revolusi sampah, yaitu terciptanya Indonesia yang bersih, bebas sampah dan bebas bakar sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H