Mohon tunggu...
Dwi Agus Susanto
Dwi Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SD

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Honorer

19 September 2018   01:32 Diperbarui: 19 September 2018   01:50 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota Garut kini sedang geger 

Bukan karena ada pertunjukan konser 

Atau biduan yang bergoyang disawer 

Apalagi monyet yang sedang berdoger 

Tetapi ribuan guru yang berstatus honorer 

Berbaris rapi berjejer 

Bagai membentuk garis imajiner 

Menuntut keadilan pada pemerintah yang otoriter 

Karena pernyataan yang dianggap bagai mulut ember

Mereka tersakiti seperti disulut solder

Bahkan bagai tali yang menjerat leher

Membuat hati remuk bercecer

Tidak ada komando resmi maupun protokoler

Pun juga angket kuesioner

Mereka bersama karena rasa solider

Menuntut yang bersangkutan segera lengser

Mereka guru honorer revolusioner

Aksi mereka bagai mahasiswa ketika krisis moneter

Bedanya aksi mereka bersifat reguler

Tidak ada gas air mata yang bikin meler

Ini sungguh spektakuler

Karena pikiran mereka tidak ceper

Mereka ingin diakui tanpa haknya tergeser

Dan semoga aksi ini tokcer

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun