Mohon tunggu...
Dwi Nailul Izza
Dwi Nailul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - PIPS_18 UIN MALANG

pips 18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tersumbatnya Daerah Aliran Sungai Akibat Menggunungnya Sampah di Kali Konang Lamongan

4 Juni 2021   21:24 Diperbarui: 4 Juni 2021   21:36 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kabupaten yang terkenal dengan soto dan wingkonya ini, yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di barat. Selain dengan makanan khasnya, di Lamongan juga terkenal dengan objek wisatanya yang lumayan banyak, diantaranya yaitu Waduk Gondang, Wego, Wisata Bahari Lamongan, Maharani Zoo, dll. Di Lamongan ini juga ada wisata sejarah diantaranya yaitu Museum Sunan Drajat, Monumen Van der Wijck, dll. Lamongan ini memiliki banyak Kecamatan, diantaranya adalah Kecamatan Babat, Bluluk, Brondong, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinagun, Karanggeneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Maduran, Mantup, Modo, Ngimbang, Paciran, Pucuk, Sambeng,Sarirejo, Sekaran, Solokuro, Sugio, Sukodadi, Sukorame, Tikung, dan Turi. Kabupaten Lamongan ini memiliki daratan yang dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, sehingga wilayah pada Kabupaten Lamongan dibagi menjadi 3 karakteristik, yaitu Bagian Tengah Selatan, Bagian Selatan dan Utara, dan Bagian Tengah Utara. Dari banyaknya Kecamatan tentunya juga banyak permasalahan yang ada didalamnya.

Nah, disini saya akan memberikan pendapat dari salah satu permasalahan regional yang ada di Lamongan terkait DAS Bengawan Solo, tepatnya berada di Desa Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan ini yaitu tentang "Tersumbatnya Daerah Aliran Sungai Akibat Menggunungnya Sampah di Kali Konang Lamongan".

Sampah merupakan benda yang bersumber dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Yang dimaksud dengan tidak ekonomis itu, bahwasanya sampah merupakan barang yang tidak berguna ataupun tidak berharga dan tidak bisa digunakan. Pada zaman sekarang berbagai permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan secara keseluruhan, karena dengan ketidaksadaran masyarakat akan bahaya yang dihasilkan ketika kita membuang sampah sembarangan. Padahal dalam UU No.18 Tahun 2008 Tentang pengelolaan sampah, sampah merupakan sisa kegiatan sehari hari manusia. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat sekitarnya. Sampah akan berdampak negatif, misalnya yaitu masalah kesehatan, bahkan bisa berdampak pada bencana alam yaitu banjir, karena tersumbatnya aliran air oleh sampah-sampah plastik yang menumpuk, sehingga air akan meluap tidak bisa berjalan lancar pada salurannya. Selain itu jika sampah di buang di sungai bisa menyebabkan matinya biota yang ada di kali ini, dan ketika sampah di buang di air maka akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik yang baunya kurang sedap (bau). Seperti halnya di Kali Konang, Menurut salah satu warga, dinamakan Kali Konang karena pangkalnya dari Pasar Babat wilayah kelurahan Babat hingga masuk ke Desa Bedahan dan berakhir di wilayah Desa Plaosan Kecamatan Babat.

Kali Konang merupakan kali yang dari dulu sampai sekarang masih dipenuhi dengan sampah-sampah oleh warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Kali Konang ini terletak di belakang Pasar Babat, meskipun demikian tidak adanya penjual yang membuang sampah di Kali itu, tetapi justru orang yang tinggal di bantaran sungai yang membuang sampah di Kali Konang ini. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pembuangan sampah pada tempatnya menjadikan munculnya permasalahan tersebut."Padahal sudah disediakan oleh pemerintah Babat untuk tempat pembuangan sampah yaitu berada di Dusun Sawo sebelah Barat pasar burung bersebelahan dengan dua rel lintasan kereta api", Ucap Luthfi Mubarak salah satu warga. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Babat, namun belum bisa berhasil secara maksimal. Ucap Luthfi, "Dulu sekitar 2018 pernah diadakan upaya pembersihan sampah oleh Kepala Desa Babat untuk mencegah terjadinya banjir karena sampah di Kali Konang ini, Kepala Desa beserta perangkatnya mengerahkan untuk bergotong royong pembersihan sampah yang menumpuk di Kali Konang ini dengan tujuan untuk memberikan contoh kepada warganya agar tidak membuang sampah di Kali Konang dan menyadarkan warga akan kebersihan Kali Konang yang mana Kali ini merupakan salah satu saluran air terbesar di Babat, sehingga harus benar benar bersih dari sampah". Tersumbatanya aliran sungai karena banyaknya sampah di Kali Konang ini juga bisa berakibat fatal ketika musim hujan dengan curah hujan yang tinggi yaitu mengakibatkan banjir di wilayah Babat karena meluapnya air yang tidak terkondisikan, misalnya hanya semalam diguyur hujan pasti sudah akan banjir, dengan biasanya ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, dan biasanya yang sering terjadi banjir karena luapan air dari Kali Konang ini salah satunya adalah  wilayah warga yang tinggal di jalan Pramuka, Desa Babat Kabupaten Lamongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun