Mohon tunggu...
Dwi RatnaYulianti
Dwi RatnaYulianti Mohon Tunggu... Lainnya - seringkali aku berfikir setiap hari bekerja tiada henti, tapi setiap orang bertanya padaku tidak tahu apa pekerjaanku sebenarnya

kategori manusia biasa yang membutuhkan dana penyangga kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peran Orang Tua Mendukung Kurikulum Merdeka dalam Membentuk Pelajar Pancasila

31 Maret 2023   03:43 Diperbarui: 31 Maret 2023   03:53 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum bagian terpenting dari pendidikan di sekolah. Namun pendidikan tidak lepas dari peran serta orang tua, Sebab orang tua menjadi teladan, guru, sekaligus sekolah pertama untuk anak. teringat kata-kata bijak "anak ibarat kertas putih yang belum ditulis"memang benar mau dibentuk dan diberi warna apapun tergantung orang tua. 

Tanggung jawab orang tua bukan memenuhi materi, menjaga dan memberi makan saja. Saat anak dirumah dan berada dilingkungan rumah yang bertanggung jawab atas pendidikan moral dan norma kehidupan adalah orang tua. Memberikan kasih sayang dan meluangkan waktu sangat membantu perkembangan dan menjadi dasar pembentukan kepribadiannya.

Untuk menerapan kurikulum merdeka mengikut sertaan orang tua dalam pendidikan sangat ampuh terhadap perkembangan anak. Peran aktif orang tua tentunya juga harus didukung komunikasi yang baik antar orang tua dengan sekolah. Untuk menciptakan generasi berbudi pekerti baik dan memiliki wawasan luas. Namun bukan berarti orang tua mengikuti anak belajar disekolah cukup saat di rumah orang tua mendidik anaknya.

Mengapa harus berganti kurikulum?

Kurikulum berganti karena pesatnya perkembangan zaman, zaman yang baru, zaman yang maju semakin memacu kecangggihan teknologi menuntut para pencari ilmu terus maju agar tidak tertinggal, peserta didik membutuhkan didikan dan pengajaran dengan metode berbeda yang membuat mereka senang tidak merasa bosan saat belajar membutuhkan ruang terbuka untuk memahami pengetahuan.

Kurikulum merdeka tidak hanya bertujuan mengajari anak dengan ilmu pengetahuan dengan cara merdeka belajar, bebas berfikir, kreatif dan mandiri namun pembentukan karakter cerdas berbudi luhur karena seseorang yang pintar tanpa diimbangi dengan karakter budi luhur lebih cendrung menyakiti, merugikan, minteri atau membohongi orang disekitarnya, begitu pula seseorang yang hanya berbudi luhur lebih cendrung dirugikan, dipinteri, dan dibohongi orang lain. Untuk menjadi manusia cerdas berbudi luhur dilatih terus-menerus hingga mampu menampilkan kapribadian mulia.

Dikurikulum merdeka terdapat profil pelajar pancasila yang memiliki enam ciri utama yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif. Dari keenam poin tersebut masih saling berkaitan satu sama lain.

Poin pertama beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Setiap manusia harus mengikuti perkembangan zaman, bukan zaman mengikuti perkembangan manusia. 

Oleh karena yang pertama harus didik memiliki keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan dimulai dari lahir manusia tanpa disadari telah diajarkan tentang keyakinan adanya Tuhan. Hal ini  menjadi pondasi penting untuk kehidupan manusia, agar kehidupannya lebih terarah tidak dihanyutkan oleh hawa nafsu. Keimanan dapat membentengi diri pengaruh buruk media sosial, teman, dan lingkungan.

Bukan hanya sekolah saja disini mulai nampak peranan penting orang tua dalam mengajarkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai orang tua yang menemani anak di rumah sangat wajib meluangkan waktu sedikit saja untuk dapat mendidik anak-anaknya tentang keimanan.  Keimanan harus dirawat dipupuk agar dapat tumbuh subur didalam diri seorang anak. 

Dengan cara yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua dapat meemberikan contoh keteladanan dimulai dari tutur kata, dan perbuatan, mengajari Tuhan benar-benar ada dengan cara melihat sekitar misal siapa yang menciptaka bumi dan seisinya, yang memberikan nafas untuk tetap hidup, tanamkan pada anak mensyukuri nikmat dan rizki yang telah diberikan, mengingatkan anak untuk disiplin beribadah, jangan sekali-kali memberikan contoh perbuatan maksiat pada anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun