Investasi hijau berkaitan dengan salah satu dari tiga isu yang menjadi prioritas dalam Presidensi G20 2022 yaitu transisi energi berkelanjutan adalah proses pengalihan sumber energi dari bahan fosil yang semakin menipis kepada sumber-sumber yang tidak menghasilkan pembakaran senyawa yang mengandung karbon.Â
Bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas alam, batu bara. Pengganti bahan bakar fosil seperti energi matahari, energi air untuk listrik, angin dan panas bumi dan masih banyak macamnya.Â
Sumber energi yang berasal dari alam dapat dipergunakan diisi ulang terus menerus, dapat diperbaharui, tidak memberikan dampak buruk untuk lingkungan. Dengan menjaga, menyayangi alam, alam akan membalasnya dengan menyayangi dengan memberi manfaat untuk manusia.
Bank Indonesia sebagai bank sentral mendukung dan mendanai investasi hijau. Dikutip situs bi.go.id "Bank Indonesia mendukung hadirnya Asian Green Bond Fundd yang diluncurkan Bank for International Settlements (BIS), organisasi kerjasama antar bank sentral,Â
pada hari ini Asian Green Bond Fund merupakan salah satu inisiatif Asian Consultative Council (ACC) BIS, untuk mendukung investasi hijau di kawasan Asia dan Pasifik". Selain bank Indonesia, sektor swasta tidak lepas tangan ikut membiayai investasi hijau.
Yang menjadi penyebab investasi hijau dikembangkan dan dilirik negara-negara didunia karena peningkatan permintaan energi penambahan jumlah penduduk sedangkan sumber energi fosil semakin menipis, perubahan iklim, pemanasan global. Selain itu dampak pandemi seolah-olah menjadi pemacu untuk segera memulihkan perekonomian melalui investasi hijau.Â
Akibat pandemi jomplangnya perekonomian berimbas pada ratusan perusahaan gulung tikar pengangguran semakin berjubel kemiskinan otomatis meningkat.
Jujur saya sebagai orang pinggiran untuk memahami kata investasi hijau membutuhkan proses panjang sampai mulai membuat tulisan ini masih belum mengerti apa sebenarnya investasi hijau.Â
Menurut pemahaman saya Investasi hijau terdiri dari dua kata yaitu; investasi adalah penanaman modal dengan harapan disuatu masa mendapatkan hasil dan keuntungan dari penanaman modal tersebut, dan hijau sebuah warna berkaitan dengan tumbuhan dapat disimpulkan Investasi hijau adalah penanaman pohon memelihara pohon menjaga, merawat alam yang sudah ada agar generasi berikutnya dapat melihat merasakan manfaatnya.Â
Tujuan utama investasi hijau menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan dimuka bumi dengan memanfaatkan energi hijau menggunakan energi alternatif seperti energi matahari, energi air dan lain-lain.Â
Misalnya Dengan menjaga dan memelihara hutan maka secara tidak langsung menjaga stok air didalam tanah, energi air dapat dimanfaatkan untuk listrik dan kehidupan manusia. Selain itu manfaat yang diperolah manusia yaitu terjaganya pasokan oksigen dari hutan.Â
sebagai contoh sederhana petani menanam, menjaga, merawat tanaman hingga panen. petani sangat bergantung dengan alam menjaga pasokan air agar tetap mengaliri sawahnya. perbedaanya pada manfaat yang diambil jika petani memanen hasil buah dari tanamnnya kemudian menanamnya kembali sedangkan investasi hijau memanen energi alternatif setelah menanam dan merawatnya.
Investasi hijau bagian usaha manusia sebagai khalifah di muka bumi mencegah terjadinya krisis iklim diprediksi terjadi pada tahun 2100 berimbas terutama terhadap pertanian. Akibatnya semakin bertambah panjang usia musim kemarau berdampak pada resiko gagal panen, kerusakan hasil panen, penurunan hasil panen dan kandungan nutrisi dan gizi pada tumbuhan berkurang kesehatanpun terganggu.Â
Otomatis semua harga pangan semakin bersahabat dengan kematian. Salah satu cara sebagai individu yang menyayangi anak cucu dengan berhemat air.
Indonesia negara agraris sebagian dari penduduknya berprofesi sebagai petani, pertanian menjadi peran utama dalam penghapusan kelaparan dan pencegah krisis pangan disuatu masa nanti dan hijaunya alam Indonesia tidak lepas dari kerja keras petani. Tapi profesi ini masih berdekatan dengan kemiskinan karena harga panen petani lebih rendah saat dijual dipasaran.Â
Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa profesi petani lebih didominasi generasi tua, generasi muda lebih memilih profesi lain yang menjanjikan. Jangan biarkan petani Indonesia menua, punah dan akan kehilangan salah satu penghasil devisa yang penting untuk negara ini.Â
Dan yang lebih menyedihkan akan kehilangan lumbung pangan yang diproduksi petani. Sebenarnya petani Indonesia bisa makmur jika diimbangi booster harga yang tinggi menguntungkan petani tanpa memberatkan konsumsi. Dengan menyejahterakan petani dapat mewujudkan swasembada pangan dikemudian hari.
Banyak sekali persamaan petani dan investasi hijau mulai dari melestarikan, menghijaukan alam, menjaga paru-paru bumi, membuka lapangan pekerjaan, memulihkan perekonomian, meningkatkan perekonomian, mencegah ancaman krisis pangan, penghasil kebutuhan pokok manusia, dan menjaga kelangsungan kehidupan dimuka bumi.
Indonesia punya sejuta sember daya alam yang melimpah dengan memanfaatkan segala keragaman kekayaan negeri ini menjadi berarti untuk rakyatnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa, di dukung kecanggihan dunia digital dan teknologi yang mumpuni tanpa meninggalkan tradisi dan budaya. Dari investasi hijau mengantarkan Indonesia menjadi negara kaya, mandiri, perkasa dan berkeadilan sosial.Â
Dan bermanfaat jangka panjang dapat dirasakan semua golongan penduduk Indonesia terutama kaum miskin dan penggangguran. Apapun bentuk cita-cita setiap negara pasti mengharapkan hari esok lebih baik dari hari ini, bulan depan lebih baik dari bulan sekarang, serta tahun depan lebih baik dari tahun sekarang.
Salam sehat dan semangat untuk Presidensi G20 2022 membawa indonesia berjaya.
Sebagai penulis,saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam tulisan saya dengan tidak sengaja ada kata-kata yang tidak mengenakkan hati terutama menyinggung pembaca saya mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H