Siapa yang ngga bisa makan tanpa nyocol sambal?? Akuuuu... :p
Haha, memang makan nasi tanpa rasa seuhah (istilah bahasa sunda,ekspresi kepedesan) nggak asyik. Pedas sambal sudah melekat di masyarakat Indonesia terutama para penyuka makanan asin pedas. Bahkan rasa pedas tersebut bisa melezatkan makanan yang manis (misal pisang goreng dicocol sambal). Sambal menjadi primadona masyarakat Indonesia ketika menghidangkan makanan bersama keluarga, sahabat dan kerabat.Â
Sambal bisa dipadukan dengan berbagai macam rasa. Di Indonesia sendiri, kita bisa mengenal begitu banyak rasa sambal. Sambal terasi, sambal teri, sambalado, sambal ijo, sambal rujak, sambal pecel, dan masih banyak lagi. Begitu menggugah selera ketika makan nasi hangat yang pulen ditambah sambal dengan lauk seadanya dinilai sangat istimewa.Â
Siapa sangka, sambal yang begitu beraneka ragam ini sempat mengguncang peningkatan inflasi akibat harga cabai yang melonjak sampai 100 ribu rupiah per kilogram di tahun 2016. Namun, untuk masyarakat Indonesia tetap menjadikan sambal bumbu dapur dan pelezat makanan di rumah.Â
Sambal yang begitu menggoda dan mampu menggoyang lidah disukai pula oleh masyarakat luar negeri yang notabene rasa masakannya seringkali hambar (tidak kaya akan bumbu penyedap). Sambal Indonesia sangat praktis dan dapat dibawa kemanapun.Â
Semoga kedepannya Sambal Indonesia bisa melebarkan sayap untuk memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H