Mohon tunggu...
Dwi Hartati
Dwi Hartati Mohon Tunggu... -

Ibu RT dua putera

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Shopping Barang Bekas Sekaligus Beramal dan Mengurangi Sampah ala Gong

4 Mei 2012   09:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di luar negeri yang cuman dua tahun, nggak usah repot-repot bawa barang banyak (khususnya di Australia). Apalagi di sini punya empat musim. Yang paling ekstrim ya...si winter. Walaupun di sini gak ada salju, tapi cukup dingin buat saya. Jadi persiapan lumayan banyak (aduhh gak kebayang di Eropa yang ada salju). Mulai dari kupluk, sarung tangan, jaket, kaos kaki, dan sepatu. Pernah ni, sebelum berangkat cek harga ke Mangga Dua, jaket anak berbulu angsa paling murah 400ribu. Lumayan ya...Ya kita beli cuman buat anak-anak aja, khawatir disana gak ada ukuran, karena anak saya imut-imut. Ketika sudah beberapa minggu sampai di Wollongong. Baru deh, kita kelilingi toko barang bekas (barbek). Wuuiiihh...lebih seru dari bayangan saya. Banyak toko barbek disini. Tapi saya paling suka si Salvation Army (Salvos). Konon, toko ini dikelola oleh para veteran. Dana yang terkumpul pun untuk para veteran yang lain. Cukup lengkap. Mulai kebutuhan dapur, kasur, dan kamar mandi. Buku, majalah, CD, bahkan piringan hitam pun ada (sayang saya ndak punya alat ini), lukisan, sampai kristal. Mainan anak pun tak ketinggalan. Yang saya tahu sih, mainan ini merknya bikin geleng-geleng. Brainy baby, play school, Tonka, Lego, mega block, prisher price....wah.. bahagianya anak-anak saya kalau sudah melihat yang begini. Harga? masih terjangkau. Mereka sering kasih diskon. Bahkan sebulan sekali mereka mengadakan carpark sale. Ini paling gila menurut saya. Bayangkan satu kantong gede kita cuma disuruh bayar AUD6. Kalau udah begini, saya kalap deh...nyari oleh-oleh buat saudara di kampung halaman. Isinya bisa beraneka, baju, buku, mainan, tas, sepatu. ssttt saya dapet sepatu hushpuppies, tas ripcurl, tas kamera lowepro, topi Puma, sepatu clark,  dan lain-lain...pokoknya saya tahu, harga baru disini mahal. ssttt yang suka pernak-pernik cangkir, ada Noritake made in Japan. Trus keramik- keramik dari England dan Holland. [caption id="attachment_186198" align="aligncenter" width="300" caption="peralatan dapur"][/caption] Sebenarnya saya naksir sofa-sofa yang empuk di sana, tapi kan repot kalo buat oleh-oleh. Tinggalkan saja. [caption id="attachment_186199" align="aligncenter" width="300" caption="furniture"]

13361220541720968385
13361220541720968385
[/caption] Oiya, kenapa barang-barang bekas ini dijual dan masih sangat bagus kondisinya? Karena buang sampah di sini sangat mahal. Ada tempat pembuangan sampah khusus berdasarkan jenisnya. Saya pernah diajak suami ke tempat pembuangan sampah. Di Depan tertera harga sampah yang di buang. Pernah seorang kawan membuang kasur ukuran 160 dihargai AUD 23 (ini dibuang ya). Hahaha dari pada bayar, mending dikasih aja ke Salvos. Barang-barang yang ada di Salvos memang pemberian warga. Jadi, pantaskan kalau harganya miriiing. Seorang profesor dari Solo, kebetulan waktu itu beliau tinggal bersama kami dalam waktu singkat berkelakar, " Mbak, Jas ini saya beli di Salvos AUD5, dasinya AUD2, celana AUD7. Mbak liat kan, bahannya halus, jahitannya rapi." Saya manggut-manggut, oke pak, keren". Padahal saat itu beliau akan menjadi pembicara di hadapan student internasional. Seorang sahabat pernah bilang, "shopping di salvos seperti treasure hunt". Ahh memang menyenangkan. Ayoo siapa mau ikut?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun