Beruntungnya surabaya dinobatkan sebagai tuan rumah PPI 2015. Baru kali ini saya bisa mengunjungi pameran akbar kelas nasional, gratis, nyaman dan bebas minum atau makan. Pernah loh saya mengajak anak-anak menghadiri acara expo untuk keluarga di Grand City ada HTM beberapa puluh ribu dan dilarang makan dan minum. Alasannya cukup logis : biar gak nyampah. Tapi PPI 2015 beda banget euy. Pengunjung bebas makan dan minum. Capek berkeliling area pameran disediakan lounge yang nyaman. Tempat duduknya empuk dilengkapi meja. Aneka jajajan dan minuman yang dijual di stand peserta pameran bisa dinikmati di sini, diiringi live music dari atas panggung. Mirip kongkow di kafe yang homy.
Â
Tempat sampah juga disediakan di berbagai sudut. Bahkan stand PT. Dirgantara Indonesia yang pengunjungnya gak bakalan nyampah (karena PT. DI kan gak jual produk makanan atau minuman) menyediakan tempat sampah.
Â
Â
Dan....saya salut sama petugas kebersihan selama pameran digelar. Mirip di mall banget nih, setiap beberapa menit langsung beraksi. Sehari dua kali saya ke tempat pameran (pagi dan sore) lokasinya tetep bersih bersinar. Sempat melihat mbak petugas kebersihan ini dengan telaten menyapu remahan makanan, entah biskuit, roti atau apalah apalah. Kalau ditanya kok telaten banget jawabnya pasti "saya hanya melaksanakan tugas".
Perasaan saya kok suka banget ngomong masalah sampah ya. Di lomba blog #BekasJadiBerkah kemarin saya cerita tentang pak Mat, tukang sampah di perumahan. Sebentar saya mau cek dulu, jangan-jangan saya juga suka menyampah dan kurang mampu mengelola sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk mengurangi beban Pak Mat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H