Makan dan kuliner adalah dua hal yang sebenarnya sama. Sama-sama mengisi perut yang lapar sebagai bagian dari kebutuhan utama. Namun istilah kuliner lebih mengacu pada menikmati cita rasa atau suasana tempat makan. Masyarakat lebih mengenal istilah "wisata kuliner" daripada 'wisata makanan' Sebab mendengar kata kuliner maka imajinasi terbawa ke lezatnya cita rasa suatu sajian makanan atau suasana tempat makan yang tidak lazim ditemui dalam keseharian.
Makan, lebih pada kebutuhan pokok, sajian yang terkadang tanpa susah-susah menghitung kalori atau hiasan garnish di sana sini. Tetapi kulineran biasanya merujuk pada menikmati makanan khusus, entah itu makanan khas daerah tertentu atau menu yang viral karena cita rasanya yang lezat, rasanya yang unik atau  tempat dan cara menikmatinya yang tidak biasa.
Kulineran adalah makan, yang tidak hanya mengatasi rasa lapar, tapi ada sensasi dan pengalaman baru yang bisa menjadi momen berkesan. Gurami bakar hasil olahan dapur keluarga bisa jadi rasanya berbeda dengan gurami bakar yang dinikmati di tempat makan yang berada di tepi hutan, Seperti makanan yang disajikan oleh Resto Alas PPLH Seloliman, Dusun Biting Trawas, Mojokerto Jawa Timur. Mungkin gurami bakar bukanlah menu istimewa, bisa ditemui di restoran mana saja, bahkan di warung-warung kaki lima. Tetapi menikmati gurami bakar dan makanan pendampingnya di Resto Alas menimbulkan sensasi istimewa.
Lima Alasan Mengapa Makan di Resto Alas PPLH Seloliman Menjadi Momen Berkesan
Tujuan makan bersama keluarga atau rekan kerja atau sahabat senasib dan sepenanggungan adalah kebersamaan. Maka meski setiap hari bisa menikmati makan bareng di rumah, sesekali makan di luar rumah pasti akan meninggalkan kesan berbeda, apalagi jika makannya lezat dan suasananya tak ada obat. Makan di restoran demi menikmati santapan nikmat atau mengagumi tata ruang dan suasana yang menyenangkan? Kalau boleh pilih dua-duanya, mungkin Resto Alas PPLH Seloliman bisa menjadi jawabnya. Ini dia lima alasan mengapa makan di Resto Alas PPLH Seloliman menjadi momen yang berkesan:
1. Makanan organik yang lezat dan unik
Resto Alas menawarkan makanan organik, alami yang merupakan hasil budi daya sendiri. Semua makanan disajikan tanpa bahan pengawet maupun MSG atau penambah cita rasa. Proses memasaknya hanya menggunakan bumbu dasar. Bahkan saos tomat untuk cocolan kentang gorengnya dibuat dari buah tomat yang diolah langsung menjadi saos, bukan menggunakan saos botolan. Kentang goreng yang disajikan bukanlah kentang model french fries yang diriis kecil-kecil dan biasanya disimpan dengan cara dibekukan, tetapi kentang segar hasil budidaya yang dipotong-potong kemudian digoreng dan disajikan hangat. Sayur mayur dan lauk yang disajikan (ikan dan unggas) merupakan hasil budidaya di area PPLH.
2. Pemandangannya yang menawan
Pengen makan enak sambil memanjakan mata karena pemandangan restonya luar biasa? Resto Alas PPLH Seloliman bisa menjawab kedua tantangan ini. Ruang makan utama Resto Alas PPLH Seloliman didesain setengah terbuka. Untuk menuju ruang utama naik tangga kayu dan semua tempat duduk, lantainya, dindingnya terbuat dari kayu. Tidak terlalu banyak ornamen sebab sebagian besar bagian dinding didesain terbuka dan langsung bisa memandang Gunung Penanggungan di kejauhan atau pohon-pohon rindang yang telah berusia tahunan. Tak lupa kicau burung di alam bebas yang riang semakin menyemarakkan suasana.
Bagi yang lebih senang makan sambil lesehan, Resto Alas PPLH Seloliman menyediakan ruang khusus di balkon dilengkapi gazebo beratap jerami yang membuat suasana semakin terasa nyaman.