Alhamdulillah Allah telah memperkenankan kita bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Masih lekat dalam ingatan kebahagiaan saya ketika berhasil menuntaskan 30 tantangan berupa artikel dan video reels di Samber THR Kompasiana tahun 2023 lalu, tahun ini saya pun bertekad mengisi waktu luang di bulan Ramadan 2024 untuk menulis di Ramadan Bercerita, alias Samber THR yang berganti wajah. Semoga Allah mudahkan.
ALHAMDULILLAH
Ucapan ini adalah bentuk rasa syukur umat muslim, terimakasih kepada Allah. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Alhamdulillah bermakna : Segala puji bagi Allah. Dalam ucapan yang lebih lengkap, kita biasa melafadzkan : Alhamdulillahirabbil'alamiin yang artinya Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Mengapa Allah dipuji? karena itulah bentuk terimakasih makhluk kepada Sang Pencipta, yang tanpa perhitungan selalu memberi.
Makna dan Hikmah Bersyukur
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (keMahaKuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur”
(QS Luqmaan: 31).
Ayat Al Quran ini mengingatkan bahwa SABAR dan SYUKUR adalah ciri utama seorang muslim untuk senantiasa menjaga hatinya agar selalu ridho' terhadap ketentuan Allah.
Bersyukur adalah bentuk terimakasih, namun berterimakasih tidak hanya cukup dengan mengucapkan kata terimakasih. Sebagaimana saat kita berterimakasih kepada sesama manusia yang diucapkan dengan tulus, rasa terimakasih itu juga diungkapkan dengan memanfaatkan pemberian tersebut dengan sebaik-baiknya agar yang memberikan sesuatu merasa senang dan tidak kecewa. Jika kepada manusia saja kita berupaya membuatnya senang, apalagi kepada Allah Yang Maha Segala.
Hal ini dikupas Ibnul Qayyim lebih mendalam, “Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah”
Makna bersyukur menurut Ibnul Qayyim sangatlah mendalam. Bahwa rasa syukur, terimakasih kepada Allah merupakan pengakuan atas nikmat Allah yang diwujudkan dalam satu kesatuan pernyataan dalam bentuk persaksian/lisan serta kepatuhan dan ketaatan kepada Allah melalui anggota badan untuk beramal ibadah.