Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Perjalanan Padang - Yogya, Bangga Berwisata di Indonesia Secara Bijaksana

17 April 2023   22:08 Diperbarui: 17 April 2023   22:13 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang-Yogya, Bangga Berwisata di Indonesia Secara Bijaksana Dokpri

Rekreasi bagi kami sekeluarga adalah "barang mewah" Namun Alhamdulillah tak pernah terlintas dalam benak saya, dalam waktu kurang dari tiga bulan bisa berwisata tipis-tipis di kota Padang dan Yogyakarta. Pertengahan bulan Februari 2023 kami sekeluarga (minus si sulung yang masih menuntaskan tugas pengabdian di Magelang) menghadiri pernikahan keponakan yang berjodoh dengan Uni Padang, biaya transportasi pun disupport keluarga mempelai. Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?Takjub hati untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah Sumatera, menikmati pemandangan bukit barisan dan panorama indahnya. Selain menikmati kuliner khas Padang serta berwisata religi dari satu masjid ke masjid lain untuk sholat berjamaah, kami berkesempatan menikmati keindahan matahari tenggelam di Pantai Muaro Lasak. Sungguh kesempatan berwisata yang sangat tak direncanakan karena bisa dibilang kebetulan, sesuai kata pepatah sekali merengkuh dayung satu dua tiga pulau terlampaui.

Padang City Story

Selama dua hari tiga malam di kota Padang kami bermalam di penginapan di daerah Marapalam Raya. Penginapan yang meski sederhana tetapi pelayanannya cukup baik. Air minum dalam galon disediakan gratis bagi pengunjung hotel, sangat membantu untuk menghemat karena bisa mengisi ulang botol minum tumbler yang kami bawa. Ekonomis, praktis sekaligus mengurangi sampah plastik. Andai kebutuhan air minum selama menginap harus dicukupi dengan membeli Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bisa dibayangkan berapa banyak botol minuman yang menambah sampah plastik. 

Tujuan utama berkunjung ke Kota Padang adalah untuk acara pernikahan, maka tidak ada rencana untuk berwisata secara khusus meski kota Padang terkenal dengan panorama pantainya yang indah. Alhamdulillah meski tidak direncanakan namun kami bisa menikmati suasana pantai di dua lokasi yang berbeda. Pertama adalah terusan pantai Padang yang sekaligus dapat dinikmati saat kami singgah untuk sholat Ashar di Masjid Al Hakim yang berada di tepi pantainya ketika perjalanan dari bandara menuju rumah calon pengantin wanita. Kedua, adalah Pantai Muaro Lasak yang kami temukan tanpa sengaja usai berbelanja oleh-oleh di hari kedua.

 Sore hari di hari kedua di kota Padang, suami mengajak belanja kaos khas Padang untuk oleh-oleh si sulung yang tidak bisa turut serta sekalian menggantikan kaos-kaosnya yang sudah usang, sekaligus untuk si bungsu karena baju-bajunya banyak yang tidak muat seiring bertumbuhnya badan. Kami memang penganut: membeli baju jika benar-benar butuh, bukan karena hobi koleksi. Sebab limbah pakaian cukup mendatangkan masalah sebab susah terurai.

Sebelum keluar kamar penginapan saya memastikan AC dimatikan. Si bungsu merajuk, "Nanti pas kita pulang kamarnya gerah dong Ma" Saya jawab "Hei meskipun tarif penginapan sudah termasuk pemakaian listrik dan air semaunya, tetapi menghemat penggunaan listrik dan air adalah tugas kita sebagai traveller yang bertanggung jawab memelihara bumi tercinta. " Suami memilih lokasi kios oleh-oleh yang tak terlalu jauh dari penginapan. Pertimbangannya selain ongkos taksi online lebih murah, jarak yang pendek dalam berkendara sama artinya dengan mengurangi jejak karbon. Usai membeli dua potong kaos kami berencana makan bakso, tapi berhubung waktu Maghrib masih lama saya mengajukan usul untuk mencari spot pantai terdekat. Dilihat dari google map muncul titik Pantai Muaro Lasak. Awalnya suami menawarkan untuk menyewa taksi online, tetapi saya mengajak untuk mencoba berjalan kaki saja karena kami belum tahu seberapa jauh letak pantai dari tempat kami di kios oleh-oleh. Ternyata Pantai Muaro Lasak sangat dekat dengan Kios Tangkelek, suvenir khas Padang. Lumayan bisa mengurangi polusi kendaraan dengan berjalan kaki. Suasana pantai cukup ramai, tenda-tenda penjaja makanan berdiri sepanjang garis pantai. 

Indahnya Sunset di Pantai Muaro Lasak, Dokpri
Indahnya Sunset di Pantai Muaro Lasak, Dokpri

Di taman keluarga dekat pantai terdapat tempat-tempat sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik, pengunjung harus bijak mematuhi anjuran pemisahan sampah. Usai menikmati pemandangan matahari tenggelam kami kembali ke lokasi kios souvenir dengan berjalan kaki untuk menunaikan sholat Maghrib berjamaah sebab di sebelah kios berdiri masjid Al Bahrain. . Usai sholat Maghrib kami berjalan kaki menuju warung bakso terdekat yang bisa kami temui, kira-kira 400 meter berjalan akhirnya bisa menemukan tempat makan. Selesai makan terdengar adzan Isya dan kami berjalan kaki ke masjid di seberang. Senangnya bisa berjalan kaki kesana kemari sebelum pulang ke penginapan.

Yogyakarta Punya Cerita

Awal April lalu kami menjemput si sulung yang sudah tuntas pengabdian di Magelang. Menggunakan mobil sewa dari tetangga, perjalanan lima jam dapat dilalui dengan lancar. Untuk langsung balik ke Sidoarjo sangat melelahkan bagi suami, apalagi kami melakukan perjalanan dalam kondisi berpuasa. Maka usai dari Magelang lanjut menginap di Yogyakarta adalah pilihan bijaksana. Kebetulan sudah lama saya ingin berkunjung ke Masjid Jogokariyan, masjid yang dikenal dengan manajemen keuangan masjid saldo NOL persen karena infaq sedekah para jamaah disalurkan sesegera mungkin kepada yang berhak.

Masjid Jogokariyan, Dokpri
Masjid Jogokariyan, Dokpri

Sesampai di penginapan yang hanya 100 meter dari masjid kami bisa beristirahat dengan nyaman sebelum sholat Ashar di Masjid Jogokariyan. Beruntung lokasi penginapan sangat dekat dengan masjid sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Seperti penginapan di Padang, penginapan Jogokariyan ini juga menyediakan ai mineral dalam galon, plus teh celup dan gula pula, wah pas untuk buka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun