Singkong
“Aku suka Jaipong, kau suka disko..oo.oo
“Aku suka singkong, kau suka keju”
Lirik lagu jadul yang dibawakan Arie Wibowo ini mewakili perasaan saya yang lebih suka makanan lokal daripada olahan makanan dari manca negara.
Lidah saya mungkin lidah ndheso, khas rakyat jelata. Saya lebih suka menikmati singkong rebus atau goreng daripada pizza. Pisang goreng terasa jauh lebih nikmat daripada hamburger segede apa pun juga.
Di era globalisasi, hampir semua sendi kehidupan go internasional. Makanan khas suatu negara bisa dinikmati dengan mudah di negara lainnya. Mode fashion satu negara, bisa saja dengan cepat menjadi trend setter fashion dunia. Ingin mencicipi Spaghetti atau Pizza kini tak perlu jauh-jauh pergi ke Italia, karena restoran yang menyajikan makanan khas Italia bisa ditemukan di berbagai kota. Bahkan makanan khas Turki dan Semenanjung Arabia seperti Kebab bisa dibeli di konter-konter kaki lima.
Lalu kapan makanan khas Indonesia bisa mendunia?
Mungkin jika kita mulai merawat, memperkenalkan dan menjaga kelestariannya dengan penuh cinta.
Indonesia adalah negeri yang kaya sumber daya alam dan panorama. Hampir setiap daerah memiliki nilai kearifan lokal yang khas dan luar biasa, baik nilai-nilai kehidupan, keunikan budaya, keelokan panorama maupun olahan kuliner yang penuh cita rasa. Seperti singkong, makanan favorit saya.
Sayang di zaman sekarang kue tradisional, terutama olahan singkong kalah popular dengan makanan ala manca negara.