Sudah menjadi rahasia umum bahwa bagi-bagi jatah kursi kekuasaan dan proyek pembangunan merupakan hal lumrah dalam politik hari ini. Hal ini terkait dengan mahalnya ongkos meraih kursi kekuasaan yang membuat praktik politik menjadi sangat transaksional.
Banyak anggota legislatif terpilih yang kemudian 'gugur'. Gagal dilantik karena proses politik di internal partai. Ada yang dipecat keanggotaannya karena tidak sejalan dengan partai atau elit partai, ada kasus karena anggota istimewa, keturunan elit partai yang gagal dulang suara tapi kebelet ingin jadi pejabat.Â
Pada akhirnya, Moralitas negara yang terkoyak oleh Keserkarahan Feodalisme yang dibungkus Demokrasi Realita pemahaman politik di jadikan dogma dan pemahaman subjektif oleh masyarakat. sehingga membentuk fanatisme politik. Itu yg mungkin menjadi tugas kita selanjutnya, mendewasakan politik kita dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H