Mohon tunggu...
Muhammad DwikiKurniawan
Muhammad DwikiKurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Menuju Kesucian

2 Desember 2024   23:53 Diperbarui: 3 Desember 2024   00:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Süleymaniye Mosque at sunset (Sumber: Pinterest/www.fotocommunity.com)

Aldi adalah seorang anak yang tinggal di sebuah desa yang tenang dan damai. Ia adalah anak yang rajin, taat beribadah, dan dianggap bersih oleh masyarakat. Aldi selalu membantu orang tuanya membersihkan rumah dan pekarangan setiap pagi sebelum pergi sekolah. Ayahnya dan ibunya selalu menekankan betapa pentingnya menjaga kebersihan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat beribadah. Suatu hari setelah Subuh, Aldi menyapu halaman masjid. Lalu kakek penjaga masjid menghampirinya. Aldi, kakek kagum denganmu. Kakek itu berkata dengan senyum ramah, "Kamu selalu menjaga kebersihan di rumah dan di masjid." Aldi tersenyum malu.

Ayah dan ibu saya selalu memberi tahu saya bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Kakek itu mengangguk. Aldi, kamu benar. Kebersihan tidak hanya mendekatkan kita kepada Allah, tetapi juga membuat lingkungan kita lebih indah. Menjaga kebersihan adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Aldi menjadi lebih termotivasi mendengarnya. Selain itu, ia semakin rajin membersihkan masjid dan area sekitarnya. Dia selalu mengingatkan teman-temannya untuk selalu bersih dan menghindari sampah sembarangan setiap hari. Bahkan di tempat bermain, mereka bermain bersama sambil tetap bersih. 

Seorang ustadz yang bijaksana dan terkenal datang ke desa mereka. Warga desa mengundang ustadz tersebut untuk memberikan ceramah tentang pentingnya kebersihan dalam Islam. Warga desa berkumpul di masjid pada hari yang ditetapkan untuk mendengarkan ceramah. Ustadz itu memulai ceramahnya dengan khidmat, berkata, "Saudara-saudaraku, dalam Islam, kebersihan adalah bagian yang tak terpisahkan dari iman kita." Maka, sebagai bukti cinta dan syukur kita kepada Allah, mari kita semua menjaga kebersihan diri dan lingkungan kita. 

Aldi sangat memperhatikan ceramah itu. Ia sangat senang mendengar kata-kata ustadz tersebut yang memperkuat apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Ia semakin percaya bahwa menjaga kebersihan adalah bagian penting dari praktik Islam. Setelah ceramah selesai, Aldi berjalan menuju Ustadz dan berkata, "Terima kasih atas ceramahnya, Ustadz. Saya merasa semakin yakin untuk terus menjaga kebersihan."Teruslah berbuat baik, Aldi. Kamu adalah contoh yang baik bagi teman-temanmu," kata Ustadz sambil menepuk pundak Aldi. Ingatlah bahwa Allah akan membalas setiap perbuatan baik, terlepas dari ukurannya. Aldi dengan semangat baru terus menjaga kebersihan dan mendorong orang lain untuk melakukannya juga. 

Setiap akhir pekan, dia mengajak teman-temannya untuk membersihkan lingkungan desa. Mereka mengumpulkan sampah, membersihkan parit, dan membersihkan jalan. Desa itu semakin bersih dan indah seiring waktu. Orang-orang di desa menjadi semakin sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Mereka mulai mengikuti contoh Aldi dan temannya. Rumah-rumah sekarang lebih bersih dan terawat daripada sebelumnya, yang terkesan kumuh. 

Kebiasaan menjaga kebersihan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, kebersihan memiliki efek positif lainnya. Kesehatan penduduk desa semakin baik. Anak-anak tidak perlu takut saat bermain karena mereka dapat bermain dengan aman. Orang-orang di desa sangat berterima kasih kepada Aldi atas usaha yang dia lakukan. Mereka menyadari bahwa keteladanan dan kerja keras Aldi yang selalu berpegang pada ajaran agama yang membawa perubahan besar ini terjadi. Desa itu juga dianggap bersih dan religius. 

Akhirnya, Aldi tumbuh menjadi orang yang dicintai dan dihormati oleh masyarakat desa. Ia terus menjaga kebersihannya dan menginspirasi banyak orang. Dia menjaga kebersihan tidak hanya lingkungan, tetapi juga hati dan pikiran. Itu adalah jalan ke kesucian yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun